Bisnis hotel di Surabaya sudah jenuh

Selasa, 08 September 2015 | 19:59 WIB Sumber: Surya Online
Bisnis hotel di Surabaya sudah jenuh


Surabaya. Investasi hotel berbintang sudah bergeser dari Surabaya sebagai pusat kota di Jawa Timur.

Para investor mulai melirik potensi di daerah wisata dan daerah industri di luar Surabaya untuk mengembangkan usahanya.

”Surabaya sudah jenuh. Okupansi hotel-hotel berbintang di Surabaya juga cenderung mengalami penurunan,” ungkap Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Timur, M Soleh, Selasa (8/9/2015).

Data di PHRI menyebut, saat ini ada 72 hotel berbintang dan 40 hotel nonbintang beroperasi di Surabaya.

Tingkat okupansi di penginapan-penginapan itu sebelumnya hanya berkutat 60% dan sekarang malah turun pada kisaran 55%-57% saja seiring lesunya pertumbuhan ekonomi.

Selain karena melambatnya ekonomi dan minimnya serapan anggaran, merosotnya okupansi hotel di Surabaya juga akibat persaingan yang sangat ketat.

Hotel satu dengan lainnya terus berlomba memangkas tarif untuk menarik pengunjung.

”Sehingga, target pendapatan investornya jadi lebih lama, sampai 12 tahun hingga 20 tahun,” papar Soleh.

Kondisi itulah yang membuat para investor mulai melirik daerah lain, khususnya, daerah wisata seperti Banyuwangi, Probolinggo, serta daerah-daerah industri seperti Pasuruan, Tuban, Bojonegoro, dan sejumlah daerah lain.

”Dan mulai berkembangnya hotel-hotel berbintang di sejumlah, berarti sangat bagus. Karena daerah-daerah wisata dan industri sangat berpotensi untuk menjalankan bisnis perhotelan,” imbuhnya.

Selama ini, Soleh kerap mengkritisi kurang berkembangnya hotel berbintang di daerah. Dicontohkan, Banyuwangi yang merupakan daerah wisata hanya memiliki satu hotel berbintang.

Demikian pula dengan Probolinggo yang punya Gunung Bromo serta daerah-daerah wisata dan industri lain.

”Karena itu, perlu terus didorong agar para investor bersedia mengucurkan dana untuk membangun hotel di luar Surabaya. Potensinya sangat besar, terutama daerah wisata dan kawasan Industri,” tandasnya. (M Taufik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto

Terbaru