PROBOLINGGO. Setelah mengalami peningkatan cukup serius, aktivitas gempa Gunung Bromo di Desa Ngadisari, Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, sudah turun pada Sabtu (14/11).
Saat ini amplitudo maksimal gempa tremor 6 milimeter, padahal sehari sebelumnya tujuh milimeter. Gempa vulkanik Bromo terjadi tiga kali. Semburan asap berdasarkan visual relatif lebih stabil.
Para wisatawan masih dibolehkan mengunjungi Bromo, namun disarankan tidak menuju kawah.
Kepala PVMBG Gunung Bromo Ahmad Subhan menjelaskan, selain penurunan kegempaan, ketinggian asap putih bertekanan rendah menjulang 100 hingga 150 meter, arah barat daya atau ke daerah Pasuruan dan Malang.
"Aktivitas kegempaan menurun. Semburan abu vulkanik yang mengandung belerang pekat masih berlangsung di sekitar kawah. Petugas mengimbau wisatawan agar mengikuti keputusan pengelola Bromo, yaitu jarak aman radius satu kilometer dari loket tiket hingga gunung. Ini untuk mengantisipasi ancaman korupsi Bromo yang fluktuatif," katanya.
Spanduk informasi pun dipasang oleh pihak pengelola di pintu masuk. Isinya, imbauan agar wisatawan jaga jarak aman dalam radius 1 kilometer, karena aktivitas kegempaan Bromo meningkat.
Saat ini status Bromo berada di level waspada dan fluktuatif. Status akan naik menjadi siaga bila gempa tremor meningkat dan mencapai 10 milimeter. Para wisatawan masih terus berekreasi ke Bromo. Rata-rata, wisatawan Bromo 500-800 orang tiap hari. (Kontributor Probolinggo, Ahmad Faisol)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News