Bulog Jakarta-Banten mulai gelontorkan daging beku

Senin, 20 Juni 2016 | 17:22 WIB Sumber: Antara
Bulog Jakarta-Banten mulai gelontorkan daging beku


LEBAK. Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional DKI Jakarta-Banten mengelar operasi pasar (OP) daging sapi beku. Diharapkan, kegiatan ini menjaga stabilitas harga daging menjelang Hari Raya Idulfitri 1437 Hijriyah.

"Kami berharap OP daging sapi itu bisa menstabilkan harga di pasaran," kata Wakil Kepala Perum Bulog Divre DKI Jakarta-Banten Ernyn Tora saat dihubungi di Lebak, Senin (20/6).

Pelaksanaan OP daging sapi beku tersebut bekerja sama dengan permintaan pemerintah daerah, tim pengendali inflasi daerah (TPID) dan perusahaan BUMN. 

Pelaksanaan OP di wilayah Kabupaten Lebak dan Pandeglang digelar atas permintaan pemerintah daerah setempat. Sebelumnya, Perum Bulog menggelar OP daging beku di Tangerang, Serang dan Cilegon.

Dengan menjual daging Rp 85.000 per kilogram, Bulog berharap harga daging sapi di daerah bisa stabil. Apalagi, saat ini memasuki bulan Ramadhan sehingga permintaan pasar cukup tinggi.

"Kami menjual daging sapi beku itu memiliki kualitas," katanya. Menurut dia, persediaan daging sapi untuk masyarakat Provinsi Banten cukup hingga Lebaran mendatang.

Sebab, pemerintah sudah mendatangkan impor daging sapi sehingga diharapkan harga daging sapi berkisar antara Rp 80.000 - Rp 85.000 per kilogram.

Karena itu, kegiatan OP daging sapi tersebut dapat meringankan ekonomi masyarakat. "Kami terus menjalin kerja sama dengan pemerintah daerah untuk melakukan kegiatan OP daging sapi itu," ujarnya.

Kepala Perum Bulog Divre Lebak-Pandeglang Renato mengatakan, pihaknya dua hari lalu menggelar OP daging sapi di Kecamatan Saketi Pandeglang dan Malingping Kabupaten Lebak.

Namun, minat konsumsi daging sapi untuk masyarakat Saketi Pandeglang relatif kurang dibandingkan warga Malingping Kabupaten Lebak.

Bahkan, pada Jumat (24/6) juga menggelar OP daging sapi di Alun-alun Rangkasbitung. Namun, jumlah kuota daging sapi itu ditentukan oleh Bulog Pusat.

"Kita pengalaman tahun-tahun lalu tidak menstok daging beku lebih banyak, selain terbatasnya alat pendingin juga khawatir kurang pembelinya," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia

Terbaru