STUNTING - JAKARTA. Danone Indonesia merancang beragam program untuk menekan angka stunting nasional dengan menggandeng atau melakukan kolaborasi bersama sejumlah mitra. Terbaru, perusahaan ini memperluas kemitraan dengan Majelis Pembinaan Kesehatan Umum (MPKU) Pimpinan Pusat PP Muhammadiyah untuk melakukan program edukasi terkait stunting.
Keduanya menggelar edukasi akbar program sekolah sehat menuju Indonesia Emas 2045. Kegiatan tersebut diikuti 18.579 siswa SD, SMP, SMA dan SMK dari 161 sekolah Muhammadiyah di empat Kabupaten Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Astri Wahyuni, Public Affairs and Sustainability Director Danone Indonesia, mengungkapkan, pihaknya tidak hanya berkomitmen untuk menghadirkan produk nutrisi dan air minum yang berkualitas, tetapi juga turut mendukung berbagai inisiatif yang berfokus pada pemenuhan kebutuhan gizi dan keberlanjutan lingkungan.
Danone Indonesia memiliki komitmen jangka panjang dalam mengatasi permasalahan gizi di Indonesia seperti stunting dimana salah satu penyebab kondisi ini adalah permasalahan pola makan yang tidak tepat menyebabkan banyak anak Indonesia mengalami anemia defisiensi besi.
Baca Juga: Langkah Utama Mencegah Stunting Anak yang Bisa Dilakukan Orangtua
Untuk itu edukasi dalam program sekolah sehat menjadi sangat penting untuk membawa semangat dan pemahaman untuk pencegahan stunting dan anemia dimulai dari institusi pendidikan.
“Kami berharap kemitraan ini dapat memperluas jangkauan edukasi kesehatan dan lingkungan untuk menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan demi kesehatan diri dan lingkungan sekaligus menjadi langkah dan investasi masa depan untuk generasi emas, sehat, unggul, dan berkarakter,’ kata Astri dalam keterangannya, Jumat (14/2).
Astri bilang, kegiatan tersebut bukan merupakan kolaborasi pertama Danone dengan MPKU PP Muhammdiyah. Sebelumnya, keduanya juga bekerja sama dalam program Aku Suka Isi Piringku dan Sekolah Sehat Generasi Maju.
Mochamad Syafak Hanung, Wakil Ketua MPKU Pimpinan Pusat Muhammadiyah, menyatakan, aksi kolektif berbagai pihak, termasuk pemerintah, sektor swasta, organisasi keagamaan, serta institusi pendidikan, sangat penting untuk memastikan bahwa kasus stunting dapat ditangani dengan tepat.
“Program edukasi seperti Edukasi Akbar Sekolah Sehat 2025 menjadi langkah strategis dalam mempercepat penanggulangan stunting dengan melibatkan langsung siswa, guru, dan orang tua dalam penerapan pola hidup sehat.” ujarnya.
Baca Juga: Upaya Mendorong Penurunan Stunting di Jawa Barat
Dia mengatakan, pendekatan integratif dan komprehensif dalam upaya penurunan angka stunting menjadi kunci dalam menanggulangi serta mencegah stunting demi meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia.
Journal of Teaching Physical Education in Elementary School menyebutkan bahwa edukasi gizi yang diberikan kepada guru dapat meningkatkan keterampilan mereka dalam menilai status gizi siswa, sehingga deteksi dini dapat dilakukan dengan baik.
Selanjutnya: Anggaran KKP Dipangkas Rp 2,1 Triliun, Trenggono Pastikan Gaji ASN Terpenuhi
Menarik Dibaca: Promo Hokben Valentine Special 14-16 Februari 2025, Rp 90.000 Dapat 3 Menu Double
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News