Coverage area angkutan umum capai 67%, BPTJ: Ini menggembirakan

Senin, 02 Desember 2019 | 17:33 WIB   Reporter: Ratih Waseso
Coverage area angkutan umum capai 67%, BPTJ: Ini menggembirakan

Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ ) Bambang Prihartono (tengah) serta pengamat transportasi Djoko Setijowarno (kanan) saat Jumpa Pers Akhir Tahun BPTJ di Jakarta (2/12).


TRANSPORTASI - JAKARTA. Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) menyampaikan bahwa wilayah yang dilingkupi oleh angkutan umum atau coverage area kini sudah sampai angka 67%. Dimana targetnya pada 2029 nanti diharapkan angka itu akan naik menjadi 80%.

Kepala BPTJ Bambang Prihartono mengatakan capaian coverage area angkutan umum menjadi poin yang menggembirakan bagi BPTJ. Lebih lagi ia menuturkan pergerakan orang di Jabodetabek saat ini semakin luar biasa meningkat dari 2015 lalu.

Baca Juga: Ingat! Angkutan barang juga akan terkena kebijakan jalan berbayar

"Pergerakan orang di Jabodetabek luar biasa, tahun 2015 saja 47,5 juta per hari pergerakan orang, nah 2018 sudah 88 juta per hari," jelas Bambang saat Jumpa Pers Akhir tahun BPTJ di Redtop Hotel Jakarta pada Senin (2/12).

Selain capaian coverage area, BPTJ juga menyampaikan hal lainnya, ialah modal share angkutan umum sepanjang 2019 sudah mencapai 32% dari target sebesar 60% pada 2029. Kemudian capaian lainnya adalah kecepatan rata-rata angkutan umum sudah lebih baik yaitu kecepatan rata-rata 20 km/jam dari target rata-rata 30 Km/jam.

Tak hanya terfokus pada masalah transportasi dimana mengubah masyarakat dari yang menggunakan kendaraan pribadi ke angkutan umum, BPTJ juga ke depan fokus pada masalah polusi.

Baca Juga: Periksa kasus dugaan diskriminasi mitra pengemudi Grab, KPPU dengarkan pendapat ahli

"Ke depan masalah polusi, kita selalu di zona merah bahkan ungu pernah, kemudian tentu setiap ada kebijakan kami selalu hadir dengan angkutan umum jadi angkutan umum dengan kebijakan yang diterapkan selalu bergandengan, artinya angkutan umum jadi prioritas kita semua," terangnya.

Menjabarkan dari capaian tahun ini, Bambang menyebut bahwa selain upaya rekayasa lalu lintas, pihaknya juga terus tingkatkan jumlah armada angkutan umum. Pertama trayek Jabodetabek Residence (JR) Connection sudah mencapai 27 trayek, dengan 87 armada bus dari 7 perusahaan.

Kemudian kedua untuk trayek Transjabodetabek sudah ada 58 trayek yang layani masyarakat dengan 1088 armada bus dari 19 perusahaan. Terakhir ada Jabodetabek Airport Connection terdapat 45 trayek dengan 462 armada bus dari 6 perusahaan.

Baca Juga: Kasus persaingan usaha Grab, KPPU panggil Kepala BPTJ

Adapun ke depan terdapat potensi adanya 17 titik simpul dari Stasiun Tanah Abang hingga Stasiun Tebet yang merupakan bentiuk optimalisasi penyelenggaraan pelayanan masyarakat terhadap fasilitas integrasi. "Integrasi akan memudahkan masyarakat, integrasi itu penting," ucapnya.

Disampaikan Bambang BPTJ terus mengejar pencapaian berbagai indikator dalam rencana induk transportasi Jabodetabek (RITJ).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .

Terbaru