Dari Pala, Aceh Selatan kini idolakan perikanan

Jumat, 04 November 2016 | 18:06 WIB Sumber: Antara
Dari Pala, Aceh Selatan kini idolakan perikanan


TAPAKTUAN. Bupati Aceh Selatan, H. T. Sama Indra mengemukakan sektor kelautan dan perikanan bakal menjadi primadona baru perekonomian di daerah itu, karena telah memberikan kontribusi maksimal untuk kemajuan pembangunan daerah sejak tiga tahun terakhir.

Bupati Sama Indra di Tapaktuan, Kamis (3/11), mengatakan akibat serangan hama penggerek batang dan jamur akar putih yang telah memusnahkan ribuan hektare tanaman pala, mengakibatkan komoditi itu tidak lagi menjadi primadona, karena tidak mampu lagi memberikan pendapatan maksimal bagi mereka.

Akibatnya, lanjut Bupati, sejak tiga tahun terakhir cukup banyak para petani pala beralih profesi bekerja sebagai nelayan karena sektor kelautan dan perikanan sekarang ini sudah menjadi primadona baru pendapatan ekonomi masyarakat setempat.

"Jika dulu primadonanya Aceh Selatan adalah tanaman pala, maka sekarang ini sudah beralih ke sektor kelautan dan perikanan, sebab sektor ini telah mampu memberikan kesejahteraan bagi masyarakat khususnya yang bekerja sebagai nelayan," kata Sama.

Kemajuan sektor kelautan dan perikanan tersebut, sambung bupati, tidak terlepas dari kerja keras pihaknya bersama Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Cut Yusminar, melakukan lobi anggaran atau jemput bola ke Kementerian terkait di Jakarta, sehingga pihaknya mampu membawa pulang sejumlah program pembangunan yang dibiayai dari sumber APBN mencapai ratusan miliar rupiah.

"Tidak hanya fasilitas infrastruktur yang terus kita genjot pembangunannya untuk memudahkan para nelayan beraktivitas melaut, tapi lebih dari itu kita juga memberikan sejumlah paket bantuan melalui koperasi dan kelompok nelayan," katanya.

Sejak tiga tahun terakhir para nelayan di daerah ini dapat merasakan langsung kesejahteraannya, karena bantuan yang dikucurkan pemerintah luar biasa besar, sebut Bupati.

Sebagai daerah yang letak tofografinya berada di pinggir pantai Samudera Hindia, lanjut Bupati, sudah sewajarnya Pemkab setempat memberikan perhatian serius untuk memajukan sektor kelautan dan perikanan khususnya perikanan tangkap, apalagi dari sektor ini telah terbukti mampu memberikan kontribusi maksimal terhadap pendapatan asli daerah (PAD).

"Selain telah mampu meningkatkan perekonomian masyarakat, sektor kelautan dan perikanan juga mampu memberikan kontribusi PAD yang maksimal. Jika sebelumnya kontribusi PAD dari sektor ini paling maksimal hanya Rp 200 juta per tahun, maka pada tahun 2016 ini sudah mencapai Rp 800 juta atau naik hampir empat kali lipat," papar Bupati.

Tidak hanya itu, sambung Bupati, Pemerintah Pusat melalui Kementerian Keuangan juga telah memberikan Dana Bagi Hasil (DBH) dari sektor kelautan dan perikanan untuk Aceh Selatan pada tahun 2015 lalu mencapai Rp 350 juta.

Angka sebesar itu, menurut Bupati, merupakan angka tertinggi yang pernah diterima Aceh Selatan sepanjang beberapa tahun terakhir.

"Alokasi DBH sektor kelautan dan perikanan sebesar Rp 350 juta pada tahun 2015 merupakan angka tertinggi yang pernah kita terima sebab sebelumnya belum pernah ada. Kami perkirakan pada tahun 2016 ini angkanya akan terus naik sehubungan semakin meningkatnya hasil produksi ikan tangkap dari daerah kita," ujarnya.

Bupati Sama Indra menjelaskan, DBH sektor kelautan dan perikanan tersebut berasal dari hasil penjualan ikan hasil produksi nelayan Aceh Selatan yang dijual ke luar daerah termasuk yang di ekspor.

Pendapatan yang diperoleh dari hasil penjualan ikan asal Aceh Selatan tersebut langsung dipungut Pemerintah Pusat melalui Kementerian terkait, baru selanjutnya dilakukan bagi hasil dengan pemerintah daerah bersangkutan.

"Atas prestasi ini, saya memberikan apresiasi yang tinggi terhadap para pengusaha kapal-kapal besar yang ada dalam wilayah Aceh Selatan. Karena dengan meningkatnya hasil tangkapan ikan dari kapal-kapal besar tersebut secara otomatis juga telah meningkatkan alokasi DBH Aceh Selatan dari Pemerintah Pusat," tegas Bupati.

Dibagian lain, Bupati Sama Indra juga memberi apresiasi yang tinggi kepada jajaran Dinas Kelautan dan Perikanan setempat, karena berkat kegigihan dan kerja keras mereka telah mampu melakukan pendataan dan verifikasi terhadap nelayan penerima asuransi jiwa yang jumlahnya mencapai 900 orang.

"Dari 7.000 orang lebih jumlah nelayan Aceh Selatan serta yang telah memiliki kartu nelayan sekitar 4.500 orang lebih, sampai saat ini yang telah memiliki asuransi nelayan sebanyak 900 orang. Meskipun belum tercover seluruh nelayan, tapi angka 900 orang tersebut merupakan yang tertinggi di Provinsi Aceh sehingga kita patut memberi apresiasi kepada jajaran dinas terkait," kata Bupati Sama Indra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia

Terbaru