Peristiwa

Ramai Dibahas Fenomena Aphelion Picu Suhu Dingin, Benarkah? Ini Jawaban BMKG

Kamis, 10 Juli 2025 | 08:25 WIB Sumber: Kompas.com
Ramai Dibahas Fenomena Aphelion Picu Suhu Dingin, Benarkah? Ini Jawaban BMKG

ILUSTRASI. Belakangan ini fenomena Aphelion 2025 menyita perhatian publik dan menjadi pembicaraan di media sosial. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto


BMKG - Belakangan ini fenomena Aphelion 2025 menyita perhatian publik dan menjadi pembicaraan di media sosial. 

Sebagian masyarakat menganggap bahwa fenomena Aphelion berdampak pada cuaca dan iklim di Bumi, bahkan hingga memengaruhi kesehatan.

Apa itu Aphelion? 

Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Guswanto menjelaskan fenomena Aphelion terjadi ketika Bumi berada di titik terjauhnya dari Matahari, yang biasanya berlangsung pada bulan Juli setiap tahun.  

Pada tahun 2025, kata Guswanto, fenomena Aphelion sudah terjadi, yakni pada tanggal 5 Juli lalu. 

"Aphelion adalah titik dalam orbit Bumi di mana planet kita berada paling jauh dari Matahari. Jarak antara Bumi dan Matahari saat Aphelion adalah sekitar 152 juta kilometer, yang merupakan jarak terjauh dalam orbit elips Bumi mengelilingi Matahari," jelasnya kepada Kompas.com, Senin (7/7/2025). 

Sebagai fenomena tahunan, Guswanto menegaskan bahwa fenomena Aphelion hanya berdampak pada penurunan suhu di Bumi saja. 

Baca Juga: Sampai Kapan Kemarau Basah Bakal Terjadi di Indonesia? Ini Kata BMKG

Ia juga menegaskan bahwa fenomena Aphelion tidak memengaruhi kondisi cuaca dan iklim. 

"Memang dampaknya hanya berpengaruh ke suhu yang lebih dingin, namun tidak sampai ke musim ataupun cuaca," jelasnya. 

Ia menambahkan, fenomena Aphelion terjadi setiap tahun sekitar awal bulan Juli dan berlangsung sesaat ketika Bumi berada pada titik terjauh dari Matahari dalam orbitnya.

"Jadi, Aphelion bukanlah fenomena yang berlangsung lama, melainkan lebih seperti momen singkat dalam perjalanan Bumi mengelilingi Matahari," terang Guswanto. 

Apakah fenomena Aphelion berdampak pada cuaca dingin? 

Guswanto juga meluruskan informasi yang beredar di media sosial terkait fenomena Aphelion yang disebut berdampak pada gangguan kesehatan. Ia menegaskan, fenomena Aphelion tidak memiliki dampak signifikan pada cuaca dan iklim di Bumi.  

Perubahan musim dan suhu lebih dipengaruhi oleh kemiringan sumbu Bumi daripada jaraknya dari Matahari.  

Baca Juga: Mengapa Udara Mendadak Dingin di Jabodetabek? Ini Penyebabnya Menurut BMKG

"Oleh karena itu, tidak ada hubungan langsung antara Aphelion dan gangguan kesehatan seperti flu, batuk, atau sesak napas," tegasnya. 

Para ahli pun juga telah menjelaskan bahwa Aphelion tidak memiliki dampak signifikan pada cuaca dan iklim, sehingga tidak ada alasan untuk mengkhawatirkan dampaknya pada kesehatan. 

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Terbaru