Dikritik rekrut besar-besaran, ini kata Grabbike

Kamis, 20 Agustus 2015 | 10:48 WIB Sumber: Kompas.com
Dikritik rekrut besar-besaran, ini kata Grabbike


JAKARTA. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengkritik langkah penyedia jasa ojek yang membuka rekrutmen pengemudi ojek secara besar-besaran. Sebab, itu dinilai tidak sesuai dengan tujuan awal untuk membantu menambah penghasilan masyarakat yang sudah lama menjadi pengojek konvensional. 

Hal ini disanggah oleh salah satu pengelola ojek berbasis aplikasi GrabBike. Head of Marketing PT Grab Taxi Indonesia, Kiki Rizki mengatakan, sejak awal, tidak ada tujuan GrabBike hanya merekrut pengojek yang sebelumnya sudah menjadi pengojek konvensional. 

"Kami tidak hanya bertujuan mendapatkan mereka yang merupakan pengemudi ojek konvensional," kata Kiki saat dihubungi, Rabu (19/8) malam. 

Sehingga, GrabBike pun tidak membatasi calon pengojeknya. Pengojek bisa berasal dari mana pun, baik memang pengojek konvensional atau orang yang memiliki pekerjaan lainnya. Asal berminat dan memenuhi kriteria, maka akan diterima. 

"Tidak ada batasan bagi kami, siapa pun yang ingin bergabung kami terima dengan tangan terbuka, apabila memenuhi persyaratan," ujar Kiki. 

Menurut dia, GrabBike merupakan perusahaan yang mengutamakan "semua untuk semua". Maka tidak ada pembatasan pekerjaan sebelumnya haruslah berasal dari pengojek konvensional. 

Persyaratan untuk menjadi pengojek berbasis aplikasi, kata Kiki, antara lain memiliki latar belakang yang baik atau tidak memiliki catatan hukum. Kemudian, pengojek wajib memiliki surat izin mengemudi (SIM) yang berlaku. 

Pengemudi juga harus dinyatakan sehat dan mampu untuk menjadi pengojek. Selain itu, sepeda motor yang digunakan juga perlu dicek, misalnya sebelumnya dilakukan uji emisi, kondisi lampu dan rem maupun suspensi baik. 

"Biker juga perlu memberikan kepada kami salinan STNK dan KK, kami pegang sebagai bukti dan jaminan," ucapnya. 

Diketahui, beberapa waktu lalu Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta sempat dipadati ribuan orang yang akan mendaftar menjadi pengojek berbasis aplikasi. 

Dua pengelola ojek berbasis aplikasi, yakni Go-Jek dan GrabBike memang melakukan perekrutan besar-besaran dalam waktu yang berdekatan. Sementara itu, pihak Go-Jek belum dapat dimintai tanggapan soal ini. (Unoviana Kartika)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia

Terbaru