Dinkes DKI Jakarta Catat Jumlah Kasus DBD Capai 6.755 per 12 Mei 2024

Senin, 13 Mei 2024 | 10:34 WIB   Reporter: Arif Ferdianto
Dinkes DKI Jakarta Catat Jumlah Kasus DBD Capai 6.755 per 12 Mei 2024

ILUSTRASI. Puncak kasus DBD secara mingguan diperkirakan telah terlewati.ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/wsj. .


PENYAKIT - JAKARTA. Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) tengah melonjak di berbagai daerah di Tanah Air. Namun demikian, puncak kasus DBD secara mingguan diperkirakan telah terlewati.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Anis Ruspitawati menyatakan, hingga Minggu 12 Mei 2024 total kasus DBD di DKI Jakarta tercatat sebanyak 6.755 kasus.

“Selain itu, Rumah Sakit (RS) di DKI Jakarta juga merawat 3.816 pasien DBD yang berasal dari sekitar DKI Jakarta atau Bodetabek,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (13/5).

Anis mengungkapkan, berdasarkan tren mingguan kasus DBD, saat ini merupakan minggu ke-19, menurutnya puncak kasus DBD telah terlewati pada minggu ke-17 yang mencapai 833 kasus.

Baca Juga: Kemenkes: Sejak Awal Tahun 2024, Jumlah Kasus DBD Sebanyak 91.269

“Minggu ke-18 sampai dengan tanggal 12 Mei 2024 tercatat 501 kasus, tren penurunan ini terjadi di seluruh wilayah DKI Jakarta,” ungkapnya.

Anis menuturkan, pihaknya terus melancarkan strategi pencegahan primer penyakit DBD, antara lain penguatan promosi kesehatan berupa sosialisasi melalui media sosial dan pemasangan spanduk spanduk ajakan Kewaspadaan DBD dengan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus.

Adapun PSN 3M Plus adalah menutup tempat penampungan air, menguras secara rutin tempat penampungan air, serta mendaur ulang barang tidak terpakai yang berpotensi menampung air, plus menanam tanaman anti nyamuk, memelihara ikan pemakan jentik, memakai kelambu, memakai repellant anti nyamuk serta secara rutin menjaga kebersihan lingkungan terutama saluran air.

“Strategi pencegahan sekunder di mulai dari kewaspadaan dini tanda dan gejala DBD serta fasyankes tingkat pertama dan rujukan baik pemerintah maupun swasta telah siap mendiagnosis dan mentatalaksana DBD sesuai standar,” tandas Anis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi

Terbaru