KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan layanan penyeberangan dan distribusi logistik di lintas Ketapang–Gilimanuk telah kembali berjalan normal.
Sebelumnya, antrean kendaraan sempat terjadi akibat proyek preservasi jalan nasional di Jalur Gumitir, jalur utama yang menghubungkan Banyuwangi dan Jember yang saat ini tengah diperbaiki secara menyeluruh.
Baca Juga: Rempah dan Madu UMKM Bali Tembus Hong Kong, Nilai Ekspor Perdana Capai Rp 5,6 Miliar
Imbasnya, arus kendaraan logistik dialihkan ke jalur alternatif yang bermuara di Pelabuhan Ketapang, menyebabkan lonjakan volume kendaraan di area pelabuhan.
Juru Bicara Kemenhub Elba Damhuri mengatakan, aktivitas bongkar muat kendaraan kini berlangsung lancar dan terkendali, dengan dominasi kendaraan angkutan barang.
“Layanan penyeberangan dan distribusi logistik di lintas Ketapang–Gilimanuk berjalan normal. Aktivitas bongkar muat kendaraan hari ini terpantau lancar,” ujar Elba kepada Kontan.co.id, Rabu (30/7/2025).
Saat ini terdapat 27 kapal yang melayani penyeberangan di Pelabuhan Ketapang. Rinciannya, 18 kapal beroperasi di Dermaga Moveable Bridge (MB), 8 kapal di Dermaga Landing Craft Machine (LCM), dan 1 kapal perbantuan di Dermaga Bulusan.
Untuk memastikan kelancaran distribusi dan mencegah penumpukan kendaraan, Kemenhub melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut telah melakukan berbagai langkah antisipatif.
Baca Juga: Hatten Bali (WINE) Catat Kenaikan Penjualan 6% pada Semester I-2025
Salah satunya adalah percepatan proses bongkar muat kendaraan barang di lintasan Ketapang–Gilimanuk.
Selain itu, dua kapal tambahan juga dioperasikan di Dermaga Bulusan yakni KMP Portlink VII dan KMP Tunu Pratama Jaya 5888 guna mempercepat arus kendaraan yang menunggu giliran menyeberang.
Selanjutnya: Suspensi Saham BUVA dan NRCA Dibuka, Begini Pergerakan Harganya
Menarik Dibaca: Harga Emas Antam Hari Ini Lebih Murah, Pecahan 1 Gram Turun Rp 17.000
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News