JAKARTA. Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, memilih untuk irit berbicara mengenai politik. Djarot yang juga merupakan bakal calon wakil gubernur pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017 itu terlihat lebih bersemangat menjawab pertanyaan wartawan terkait pembangunan DKI Jakarta.
Contohnya pada Selasa (18/10). Seusai Djarot meninjau renovasi total Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), raut muka mantan Wali Kota Blitar itu tampak malas mengomentari pertanyaan wartawan tentang Pilkada DKI Jakarta 2017.
Saat itu, ada wartawan yang bertanya mengenai strategi Djarot dalam mewujudkan Pilkada damai.
"Pilkada damai itu, kalau semua fasilitas Asian Games 2018 selesai. Kami jadi tuan rumah yang baik. Supaya Jakarta damai tahun 2018," kata Djarot, sambil terus melangkahkan kakinya dengan cepat.
Dia lebih memilih untuk melihat-lihat pekerja membongkar dinding dan bangunan SUGBK. Sementara wartawan terus mengejar dan mendekatinya berusaha bertanya hal politik. Ada pula wartawan yang bertanya tentang relawannya yang bernama "Dulure Djarot".
Kembali, Djarot enggan menanggapi hal tersebut.
"Enggak usah ngomong pil-pilan (pilkada), aku lebih baik sekarang konsentrasi gitu loh. Kerjo wae lah rek (kerja sajalah)," kata Djarot.
Sebelumnya, saat menghadiri pembukaan rapat kerja daerah (rakerda) Real Estat Indonesia (REI) DKI Jakarta, Djarot juga enggan membicarakan politik. Hanya saja, ia sempat menjawab pertanyaan wartawan mengenai status kependudukannya yang kini sudah menjadi warga DKI Jakarta.
Ia memiliki KTP DKI Jakarta sejak menjabat Wakil Gubernur DKI Jakarta pada Desember 2014. Namun ketika disinggung tentang aksi puasa bicara yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, Djarot menjawab singkat.
"Sekarang, Pak Ahok fokus ngejelasin program kerja selama ini," kata Djarot.
Aksi irit bicara politik sebelumnya telah dilakukan Basuki atau Ahok. Bahkan seusai deklarasi dukungan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kubu Djan Faridz, Senin (17/10) lalu, Ahok bungkam.
Hanya Djan dan Djarot yang meladeni pertanyaan wartawan. Ahok tetap menutup rapat mulutnya, meskipun wartawan terus mencecarnya dengan berbagai pertanyaan.
Saat berada di Balai Kota, Ahok menjelaskan dirinya ingin membicarakan pembangunan Jakarta.
"Kalau soal urusan politik Pak Djarot, urusan kerja sama saya. Saya ngomong kerja aja," kata Ahok.
Mantan Bupati Belitung Timur itu mengungkapkan Djarot lebih menguasai politik dibanding dirinya. Sebab, di sisi lain, Djarot merupakan Ketua DPP PDI-P bidang Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan.
"Beliau kan orang partai yang lebih menguasai bidangnya. Kalau saya kan orang kerja," kata Ahok. (Kurnia Sari Aziza)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News