JAKARTA. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, pembebasan lahan enam ruas tol dalam kota akan dilakukan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPU-Pera).
"Sudah ada pendapat dari Kajati (Kejaksaan Tinggi) bahwa soal pengadaan tanah itu harus dari kami (Pemprov DKI). Jadi nanti kami bersama dengan KemenPU-Pera yang akan membebaskan lahan," kata Basuki, di Balai Kota, Kamis (5/11/2015).
Hal itu merujuk Keputusan Presiden Nomor 71 Tahun 2012 tentang Pengadaan Lahan untuk Jalan Tol yang pengadaan lahan diserahkan kepada Gubernur.
Basuki mengaku sudah mengontak Menteri PU-Pera Basuki Hadimuljono dan menindaklanjuti perihal ini. Nantinya pembebasan lahan akan dibagi porsinya untuk Pemprov DKI dan KemenPU-Pera.
"Tapi kami minta kalau pembebasan lahan kami yang lakukan, tarif tol rupiah perkilometernya lebih murah," kata Basuki.
Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Heru Budi Hartono mengatakan, anggaran pembebasan lahan bisa diajukan dalam Kebijakan Umum Anggaran Plafon Prioritas Anggatan Sementara (KUAPPAS) 2016.
Pengajuan anggaran, kata dia, belum terlambat. Sebab, pembahasan anggaran KUAPPAS 2016 belum masuk tahap sidang komisi.
Selain itu, Pemprov DKI mendapat jatah lebih dari Pendapatan Pajak Bagi Hasil Pemerintah Pusat.
"Anggaran yang sudah kami atur alokasinya ada sekitar Rp 10,9 triliun. Ternyata tahun ini kami dapat Rp 13,69 triliun dan masih ada anggaran lebih sekitar Rp 2,6 triliun bisa kami alokasikan ke KUAPPAS infrastruktur. Kami bisa kasih Rp 500-600 miliar untuk Dinas Bina Marga (pembebasan lahan)," kata Heru.
Sebelumnya ada perbedaan persepsi antara KemenPU-Pera dan PT Jakarta Tollroad Development atas pihak yang melakukan pembebasan lahan. Basuki meminta pembebasan lahan cepat dilakukan untuk mengejar penyelenggaraan Asian Games 2018.
Proyek enam ruas tol dalam kota sepanjang 69,77 km ini dibagi dalam empat tahap.
Tahap pertama ialah ruas Semanan-Sunter sepanjang 20,23 kilometer dengan nilai investasi Rp 9,76 triliun dan Koridor Sunter-Pulogebang sepanjang 9,44 kilometer senilai Rp 7,37 triliun.
Tahap kedua ialah Duri Pulo-Kampung Melayu sepanjang 12,65 kilometer dengan nilai investasi Rp 5,96 triliun dan Kemayoran-Kampung Melayu sepanjang 9,60 kilometer senilai Rp 6,95 triliun.
Tahap ketiga ialah Koridor Ulujami-Tanah Abang dengan panjang 8,70 kilometer dengan nilai investasi Rp 4,25 triliun.
Tahap keempat, Pasar Minggu-Casablanca sepanjang 9,15 kilometer dengan investasi Rp 5,71 triliun. Total panjang ruas enam tol dalam kota ialah 69,77 kilometer. (Kurnia Sari Aziza)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News