Dorong Pariwisata Bergulir Kembali, ASITA surakarta Gelar Acara bertajuk Solo Kluthuk

Jumat, 08 Juli 2022 | 17:30 WIB   Reporter: Amalia Nur Fitri
Dorong Pariwisata Bergulir Kembali, ASITA surakarta Gelar Acara bertajuk Solo Kluthuk

Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (ASITA) Surakarta menggelar acara bertajuk 'Solo Kluthuk' yang bekerjasama dengan Bank Rakyat Indonesia pada Kamis (7/7) hingga Jumat (8/7).


PARIWISATA - SOLO. Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (ASITA) Solo menggelar acara bertajuk "Solo Kluthuk" yang bekerjasama dengan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang berlangsung pada Kamis (7/7) hingga Jumat (8/7).

Ketua DPC ASITA Surakarta, Pri Siswanto mengatakan, acara ini diadakan dengan tujuan mendorong kembali kegiatan ekonomi di bidang pariwisata untuk Solo.

Dalam kegiatan kali ini, "Solo Kluthuk" juga mengajak beberapa kelompok masyarakat mulai dari akademisi dari Universitas Indonesia, awak media, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), dan pelaku bisnis Usaha mikro kecil menengah (UMKM) untuk berdiskusi, berbagi ide dan pendapat mengenai hambatan dan potensi memajukan pariwisata dan jasa Kota Solo.

Baca Juga: Agen Perjalanan Wisata Mengincar Pelancong dari Negeri Kaya Minyak

Dalam pemaparan Rofiqoh Rokhim Direktur Program Studi Magister Management Universitas Indonesia dalam forum diskusi, jumlah wisatawan yang datang ke Solo pada 2021 berjumlah 379.029 orang. Rata-rata wisatawan mengunjungi objek wisata seperti Pura Mangkunegaran, Taman dan Kotoprak Balekambang, Lokananta, Museum Keris, hingga Museum Batik Danar Hadi.

"Kota Surakarta memerlukan integrasi antar moda dan penyediaan bus atau transportasi khusus untuk mencapai berbagai titik ke tempat wisata. Tahun 2021, banyak orang datang ke Solo melalui Bandara Adi Sumarmo sebanyak 216.766 orang, lebih banyak dari tahun lalu 210.590 orang. Diikuti kedatangan melalui Terminal Bus Tirtonadi sebanyak 123.886 orang," tutur Rofiqoh.

Ia melanjutkan, tahun 2020 perkembangan ekonomi Solo mengalami kenaikan, antara lain dalam sektor jasa, pendidikan, budaya, dan industri kecil menengah. Pihaknya juga mencatat jika perkembangan kuliner di Solo mengalami perkembangan pesat.

Menurut Rofiqoh, hal-hal ini menjadi peluang untuk lebih ditonjolkan oleh pengelola pariwisata Solo dengan terobosan-terobosan cerdas seperti digitalisasi. Menurut dia, UMKM juga perlu menerima bantuan perbankan.

Baca Juga: Pelancong Indonesia Kembali Antre ke Luar Negeri, Minat Melancongnya Bergeser

Branch Manager BRI Solo, Agung Ari Wibowo, mengatakan BRI selama ini konsisten membantu ekonomi mikro dan UMKM di Solo dengan menggelontorkan dana mencapai Rp462 miliar pada tahun 2021. Dari total pendanaan tersebut sebesar 60% merupakan usaha kuliner.

"Tahun kemarin, bantuan BRI untuk mikro dan UMKM di Solo mencapai Rp 462 miliar. Bantuan pendanaan itu 60% usaha kuliner. Kami akan terus konsisten dalam hal ini,"ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .

Terbaru