INDUSTRI PARIWISATA - LABUAN BAJO. Anggota DPRD Manggarai Barat, Ino Peni merespons rencana penutupan Taman Nasional (TN) Komodo pada hari-hari tertentu mulai 2025 mendatang.
Ino meminta supaya Balai Taman Nasional Komodo tidak menutup total kawasan itu. Menurutnya, jika harus dilakukan penutupan, bisa ditutup di lokasi-lokasi tertentu dan pada hari-hari tertentu.
"Karena itu, sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah, saya sebagai anggota DPRD meminta kalau harus ditutup, maka penutupannya jangan total. Bisa hari tertentu, bisa lokus tertentu secara terbatas," kata Ino saat dihubungi Kompas.com, Jumat (19/7/2024) siang.
Menurut dia, pemerintah pusat perlu mempersiapkan kawasan lain di selatan Labuan Bajo untuk dijadikan lokasi wisata baru.
Baca Juga: Pengamat Ungkap Alasan Tarif Batas Atas Tiket Pesawat Harus Segera Direvisi
Selain itu, dukungan pemerintah pusat dalam mengembangkan destinasi wisata di luar TN Komodo harus ditingkatkan.
Ia mengatakan, rencana penutupan TN Komodo itu akan berpengaruh terhadap jumlah wisatawan yang datang ke Labuan Bajo. Hal ini bisa berdampak pada usaha pariwisata yang ada di Labuan Bajo.
"Jumlah tenaga kerja yang diserap oleh industri pariwisata saat ini sangat besar. Jika TNK ditutup, wisatawan menurun drastis, maka gelombang PHK pasti sangat besar, pengangguran meningkat akhirnya upaya mengurangi angka kemiskinan tidak bisa diwujudkan," ujar dia.
Ia mengatakan, TN Komodo masih menjadi primadona pariwisata di Labuan Bajo. Oleh karena itu, pemerintah harus menyiapkan lokasi wisata alternatif di Labuan Bajo sebelum rencana penutupan TN Komodo diberlakukan.
"Saya harap rencana penutupan reguler kawasan TN Komodo dipertimbangkan dengan matang," imbuhnya.
Baca Juga: Airport Tax Naik, Astindo Sebut Tak Pertimbangan Bisnis Biro Perjalanan
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Respons Rencana Penutupan TN Komodo, DPRD: Jangan Total, Bisa Lokus Tertentu",
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News