JAYAPURA. Sebanyak 141 hektare lahan pertanian di Kabupaten Merauke telah mengalami puso akibat dampak dari musim kemarau berkepanjangan (el nino) yang sedang melanda beberapa kawasan di Indonesia.
"Berdasarkan laporan yang kami terima, ada daerah yang kena puso, di antaranya di Semangga, Waninggap, Manggo, kemudian di Tanah Miring, Kurik, kalau di total sudah 141 hektare yang kena puso," ujar kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Papua Samuel Siriwa, di jayapura, Selasa (4/8).
Sumur bor, kata Siriwa, bisa menjadi salah satu solusi untuk mengatasi masalah kekeringan yang sedang terjadi di Merauke dan hal tersebut sudah diterapkan oleh beberapa petani di wilayah tersebut.
"Solusinya kami harapkan ada antisipasi kekeringan ini dengan sumur bor karena saya lihat di Merauke ada petani yang memanfaatkan sumur bor dalam dan sangat membantu," ucapnya.
Pengairan lainnya, terang Siriwa, juga bisa berasal dari kali-kali yang ada di sekitar wilayah yang kini lahan pertaniannya mengalami kekeringan.
"Kita harapkan juga adanya pompa untuk kita pompa air dari kali kumbe dan kali Marau, hanya saja pompa yang ada sekarang milik Balai Rawa dan Sungai hampir seluruhnya rusak," katanya.
Namun, cetusnya, hal tersebut harus segera dilakukan karena dikhawatirkan kualitas air yang mengalir di kali tersebut akan segera menurun dan tidak bisa digunakan untuk mengairi areal persawahan yang ada.
"Kita takutkan nanti di akhir Agustus kali-kali itu airnya sudah asin karena tercampur dengan air laut karenanya kami sudah minta ke pusat yakni Kementerian Pertanian memberi perhatian ke Merauke," ujar Siriwa.Budi Suyanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News