Duh, kebakaran Gunung Merbabu meluas

Selasa, 06 Oktober 2015 | 18:01 WIB Sumber: Kompas.com
Duh, kebakaran Gunung Merbabu meluas


SALATIGA. Kebakaran hutan di lereng Gunung Merbabu yang sudah terjadi selama beberapa hari, kini tak hanya berada di wilayah Kabupaten Boyolali namun mulai menyebar ke wilayah Kabupaten Semarang.

Sejauh ini belum diperoleh keterangan resmi dari pihak Taman Nasional Gunung Merbabu (TNGMb), terkait luas area hutan lindung tanaman pinus yang terbakar. Namun, proses pemadaman api di hutan lereng Gunung Merbabu hingga Selasa (6/10) sore ini masih berlangsung. Tim gabungan pemadam kebakaran ini terdiri atas petugas TNGMb, TNI, Polri, SAR, Relawan Taman Wisata Kopeng dan Masyarakat peduli Api (MPA) Getasan.

"Kami masih berkonsentrasi memadamkan bara yang berpotensi memantik munculnya kobaran api di area hutan lindung. Seperti batang pohon yang terbakar, kita upayakan benar-benar padam," kata Koordinator SAR Kecamatan Getasan, Agus Surolawe, saat dihubungi, Selasa (6/10) sore.

Hingga pukul 15.00 WIB, tambah Agus, upaya pemadaman masih terus berlangsung di lokasi hutan lindung yang termasuk wilayah Desa Tajuk dan Desa Sokowolu, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Sedangkan titik api juga masih tampak di wilayah desa lain seperti di Desa Tekelan, Batur dan Cuntel. "Pemadaman dilakukan dengan cara gepyok, cangkul, sabit dan alat tradisional lainnya," jelasnya.

Agus mengakui, keterbatasan peralatan menjadi kendala upaya pemadaman api di tengah medan yang sulit dijangkau. Para relawan juga menghadapi risiko tinggi karena melakukan pemadaman hanya mengenakan alas kaki seadanya.

"Semoga pemberitaan ini bisa menjadi perhatian bagi para pemangku kebijakan agar ke depan persoalan minimnya peralatan ini dapat diantisipasi," kata Agus.

Seperti telah diberitakan, kebakaran di lereng Gunung Merbabu mulai menjalar ke wilayah Kabupaten Semarang sejak Minggu (4/10) siang. Titik api meluas hingga membakar sabana dan vegetasi pinus di kawasan hutan lindung TNGMb, di wilayah kabupaten Semarang. (Kontributor Ungaran, Syahrul Munir)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto
Terbaru