PERTANIAN - JAKARTA. Petani milenial dan wirausahawan muda pertanian di Provinsi Jawa Timur menghadiri Focus Group Discussion (FGD) dan Bootcamp Inkubator Agribisnis yang diselenggarakan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) di Malang pada 10 Juli 20223.
Acara ini merupakan inisiatif Polbangtan Malang, yang bertujuan untuk mempertemukan para petani dan wirausahawan muda dengan regulator, lembaga perbankan, dan mitra swasta.
Para petani milenial dan wirausahawan muda ini merupakan kandidat tenant yang berasal dari alumni Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) di Malang. Polbangtan Malang adalah Provincial Project Implementation Unit (PPIU) di Jawa Timur untuk Program Youth Entrepreneur and Employment Support Services (YESS), yang merupakan kerjasama antara Kementan dan International Fund of Agriculture Development (IFAD) untuk pengembangan regenerasi sektor pertanian.
Baca Juga: Petani Milenial Tulungagung Sukses Budidaya Puyuh Hingga Ribuan Ekor
FGD dan Bootcamp Inkubator Agribisnis ini berlangsung selama empat hari, dari tanggal 10 hingga 13 Juli 2023. Acara ini dibuka oleh Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana, yang berharap kegiatan ini memberikan manfaat yang signifikan bagi para calon tenant dan stakeholder dalam regenerasi pelaku utama dan pelaku usaha pertanian.
Setya Budhi Udrayana menyatakan bahwa tujuan dari FGD dan Bootcamp ini adalah untuk mendukung pengembangan bisnis baru yang lebih besar. Mereka akan memberikan materi mengenai dasar-dasar bisnis agar bisnis baru memiliki landasan yang kuat.
"Kami percaya, pengembangan bisnis baru adalah kunci pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di sektor agribisnis. Kami akan memberikan materi tentang dasar-dasar bisnis agar bisnis baru memiliki landasan yang kuat," kata Udrayana dalam siaran pers, Rabu (12/7).
FGD dihadiri oleh 10 kandidat tenant dari alumni Polbangtan Malang, serta perwakilan dari berbagai dinas terkait Pemkab Malang, seperti Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan; Dinas Koperasi dan Usaha Mikro; Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu; Bank BRI, Bank Mandiri, PT Japfa Comfeed Indonesia, dan TVRI Jatim.
Polbangtan Malang menyediakan networking yang memungkinkan peserta FGD untuk berinteraksi, berbagi pengalaman, membangun kemitraan, dan membantu startup dalam menghemat biaya produksi melalui pemahaman tentang efisiensi operasional dan teknologi tepat guna. Mereka juga memberikan bantuan dalam pemasaran untuk memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan visibilitas bisnis.
Baca Juga: Mendorong Generasi Milenial Melihat Sektor Pertanian Sebagai Peluang Bisnis
Dalam rangka memastikan bahwa bisnis baru dapat merespons kebutuhan pasar dengan tepat, Kementan akan membantu dalam melakukan riset pasar agar para peserta memahami tren, preferensi konsumen, dan peluang bisnis. Selain itu, Kementan juga akan membantu dalam manajemen keuangan bisnis baru agar keuangan mereka dapat terjaga dengan baik.
Acep Hariri, Project Manager PPIU Jatim, menambahkan bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan perbankan dan investor untuk membuka akses modal bagi bisnis baru yang memenuhi syarat. Hal ini bertujuan untuk membantu pengembangan bisnis dan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan.
Dalam rangkaian kegiatan ini, para calon tenant akan diperkenalkan kepada pemangku kepentingan, seperti akademisi, praktisi industri, dan pakar bisnis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News