Efek pandemi Covid-19, beban puncak listrik di Jakarta saat Nataru menyusut

Senin, 28 Desember 2020 | 20:32 WIB   Reporter: Dimas Andi
Efek pandemi Covid-19, beban puncak listrik di Jakarta saat Nataru menyusut

ILUSTRASI. Pemantauan kondisi pasokan listrik di Jakarta


PLN - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Induk Distribusi Jakarta Raya masih melaksanakan siaga kelistrikan Natal dan Tahun Baru mulai tanggal 24 Desember lalu sampai 2 Januari 2021.

Perayaan Natal dan Tahun Baru saat masa pandemi Covid-19 ini memang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Tidak ada perayaan besar-besaran yang mengundang kerumunan. Oleh karena itu, konsumsi listrik di DKI Jakarta dan sekitarnya juga tidak sebanyak biasanya.

Pada Kamis (24/12), saat Misa Malam Natal, beban puncak di malam hari mencapai 3.555 MW. Sedangkan beban puncak tanggal 25 Desember yaitu sebesar 3.302 MW atau lebih kecil dibandingkan beban puncak periode yang sama di tahun lalu yang mencapai 3.410 MW.

Baca Juga: PLN dapat pendanaan US$ 500 juta dari Bank Dunia untuk kembangkan EBT

Penurunan beban puncak sebesar 3,15% ini disebabkan oleh kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi dan pengendalian ketat yang dicanangkan oleh Pemprov DKI Jakarta untuk mencegah penularan Covid-19.

Pada bulan Desember sampai dengan minggu ke-3, secara akumulatif konsumsi listrik di wilayah kerja PLN UID Jakarta Raya yaitu sebesar 2144 GWh. Tentu saja angka ini lebih rendah dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 2598 GWh.

"PLN mencatat penurunan konsumsi listrik di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya dalam masa libur Natal dan jelang tahun baru," ujar Doddy B. Pangaribuan, General Manager PLN UID Jakarta Raya dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id, Senin (28/12).

Saat detik-detik malam pergantian tahun, Doddy menambahkan bahwa beban listrik di Jakarta dan sekitarnya juga diprediksi mengalami penurunan. Realisasi di tahun lalu pada pukul 00.00 WIB, beban puncak listrik mencapai 2.814 MW, sedangkan tahun ini diperkirakan sebesar 2.689 MW.

"Dalam siaga Nataru ini PLN juga tetap siaga menjaga keandalan pasokan listrik untuk rumah sakit dan fasilitas penunjang penanganan Covid-19," tambah Doddy.

Ia menegaskan, petugas PLN yang bertugas tetap menjaga protokol kesehatan dengan menerapkan sistem piket dan selalu mengutamakan prinsip 3M, yaitu mencuci tangan, menggunakan masker, dan menjaga jarak.

 

Selanjutnya: Tinggal beberapa hari lagi program tambah daya PLN tutup, ingin tahu caranya?

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat

Terbaru