BENGKULU. Perekonomian Bengkulu di tahun 2014 sejalan dengan nasional. Laju ekonomi provinsi ini tahun lalu juga merupakan yang terendah selama 5 tahun terakhir.
Sepanjang tahun lalu, ekonomi Bengkulu melaju 5,49% dibanding tahun 2013. "Jika dilihat dari pertumbuhan perekonomian per tahun, tahun 2014 merupakan angka terendah," jata Dodi Herlando, Kepala Badan Pusat Statistik Bengkulu, Kamis (5/2).
Beberapa faktor menjadi penyebab pelambatan ekonomi. Salah satunya, pengaruh krisis global negara lain sehingga membuat ekspor Bengkulu juga menjadi tertekan. Alasan lain, tren kenaikan bahan bakar minyak (BBM) yang diikuti kenaikan bahan pokok.
Pada 2013, pertumbuhan perekonomian Bengkulu tercatat pada angka 6,08 persen year on year. "Sektor utama penyumbang perekonomian, tetap tumbuh sama besarnya 2013 dengan 2014, namun yang turun itu sektor pendukung lainnya," kata Dodi.
Struktur perekonomian provinsi tahun 2014, masih didominasi oleh tiga lapangan usaha utama, yakni, pertanian kehutanan dan perikanan dengan angka 31,21%. Sementara perdagangan besar dan eceran menyumbang 13,42% pada struktur ekonomi Bengkulu. Sedangkan, administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib, hanya menyumbang 9%.
"Jika dilihat dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha jasa kesehatan dan kegiatan soaial, yakni sebesar 9,48%," kata Dodi.
Sedangkan dari pengeluaran, pertumbuhan ekonomi tertinggi, menurutnya dicapai oleh komponen pengeluaran konsumsi lembaga non profit yang tercatat tumbuh sebesar 15,09%.
Produk domestik regional bruto (PDRB) mencapai Rp 45,2 triliun atau PDRB perkapita sekitar Rp 24,5 juta. Angka tersebut lebih tinggi dari tahun 2013 yang sebesar Rp 22,3 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News