Jabodetabek

Ekonomi Jakarta Tetap Menggeliat Meski Ibu Kota Negara Pindah ke IKN

Jumat, 06 September 2024 | 22:38 WIB   Reporter: Arif Ferdianto
Ekonomi Jakarta Tetap Menggeliat Meski Ibu Kota Negara Pindah ke IKN

ILUSTRASI. Pengunjung berjalan di Skywalk Senayan Park, Jakarta, Senin (27/12/2021). Geliat ekonomi di Jakarta akan terus bertumbuh meskipun nantinya tak lagi menyandang status sebagai ibu kota.


JAKARTA - JAKARTA. Geliat ekonomi di Jakarta akan terus bertumbuh meskipun wilayah tersebut nantinya tak lagi menyandang status sebagai ibu kota.

Direktur Ekonomi Digital Celios, Nailul Huda mengatakan bahwa besarnya populasi masyarakat Jakarta membuat wilayah tersebut memiliki pasar yang luas. Hal ini tentu menjadi perhatian utama bagi para investor dan industri.

"Siapapun pemimpinnya, ekonomi Jakarta akan tumbuh signifikan, pasar Jakarta sangat luas dengan potensi ekonomi yang terus tumbuh," tuturnya kepada Kontan.co.id, Jumat (6/9).

Baca Juga: Perluas Jangkauan, Bank INA Buka Kantor Cabang Baru di Bandung

Terlebih pertumbuhan populasi di Jakarta juga terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hal itu juga akhirnya mampu menjadi daya tarik tersendiri bagi para investor.

Sementara dari sisi konektivitas, DKI Jakarta menjadi salah satu kawasan yang memiliki tingkat kemantapan infrastruktur yang baik. Alhasil, biaya logistik juga dinilai jauh lebih murah.

"Tidak ayal sebenarnya kalau investasi di Jakarta sudah dikatakan pulih. Indikatornya jelas, bukan hanya dari PMDN ataupun PMA, tapi tingkat kemacetan," tegasnya.

Berbekal modal tersebut, Nailul memproyeksi bahwa ekonomi Jakarta akan tetap tumbuh terjaga karena pasar yang sudah besar, adaptasi teknologi yang tinggi, serta ekonomi yang sudah autopilot.

Baca Juga: Pemprov DKI Sebut Potensi Investasi dari JIF 2024 Tembus Rp 325 Triliun

"Ekonomi Jakarta juga tidak akan turun drastis akibat kepindahan segelintir pekerja ke IKN nanti karena arus urbanisasi masih akan terjadi ke Jakarta," pungkasnya.

Sebelumnya, Menteri Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani juga mengatakan bahwa iklim investasi di Jakarta bakal tetap kuat meskipun status ibu kota telah berpindah ke Ibu Kota Nusantara (IKN).

Rosan menjelaskan, salah satu faktor yang mendorong investasi Jakarta tetap kuat adalah karena memiliki wilayah yang strategis hingga punya sistem ekonomi yang sudah mumpuni.

Baca Juga: Lepas Status Ibu Kota, Jakarta Butuh Hingga Rp 600 Triliun untuk Bangun Infrastruktur

“Ibu kota sedang berproses untuk pindah ke IKN. Meskipun ini perubahan penting, tidak mengurangi peran penting Jakarta, kita akan terus memainkan peran penting untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia,” ujarnya dalam Jakarta Investment Festival (JIF) Summit 2024, Jumat (6/9).

Pasalnya, Jakarta didukung dengan lokasi yang strategis, infrastruktur yang mumpuni dan sektor keuangan yang telah matang, sehingga Jakarta akan menjadi hub utama antar negara untuk melakukan bisnis, perdagangan, hingga pengembangan inovasi.

Selanjutnya: Bank DKI Dukung Sistem Pembayaran MartiPay oleh MRT Jakarta

Menarik Dibaca: Igloo Ingin Tangkap Peluang dari Penetrasi Asuransi Rendah di Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli

Terbaru