MANADO. Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mengekspor biji pala ke empat negara pada Januari 2017. Permintaan menyusul permintaan dari negara tersebut cukup tinggi.
"Keempat negara tersebut yakni Belanda, Italia, Vietnam dan Argentina," kata Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulut Darwin Muksin, di Manado, Kamis (16/2).
Darwin mengatakan empat negara tersebut memang merupakan tujuan potensial ekspor biji pala asal Sulut.
Biji pala yang diekspor ke empat negara tersebut pada Januari 2017 sebanyak 146,1 ton dan mampu menghasilkan devisa bagi negara sebesar US$ 1,14 juta.
Dari empat negara tersebut, katanya, permintaan paling tinggi dari negara bagian Eropa yakni Belanda sebanyak 69,1 ton dengan nilai devisa sebesar US$ 537.820.
Kemudian disusul, katanya, Italia sebanyak 30 ton dengan nilai devisa sebesar US$ 233.560.
Biji pala yang diekspor ke Vietnam sebanyak 30 ton dengan nilai US$ 219.070 kemudian ke Argentina sebanyak 17 ton dengan nilai US$ 153.050.
Komoditas biji pala asal Sulut memang paling banyak diminati negara-negara di Uni Eropa. Namun, Asia, Amerika dan Afrika juga menggemarinya.
Biji pala sangat banyak manfaatnya, antara lain untuk rempah-rempah karena rasanya yang sangat khas.
Darwin mengatakan hal tersebut harus bisa dimanfaatkan para petani untuk meningkatkan produksinya dan menghasilkan tanaman pala yang berkualitas baik agar makin disukai di seluruh dunia.
"Permintaan ekspor pala dan ke berbagai negara di dunia ini menunjukkan mutu komoditas pala daerah ini cukup baik," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
