PPKM - JAKARTA. Setelah enam pekan menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat dan PPKM level 4, Jabodetabek dinilai masih belum siap untuk menurunkan level PPKM.
Hal itu disampaikan Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman. Dicky menyebut terdapat sejumlah penanganan yang belum maksimal di wilayah Jabodetabek.
"Belum memungkinkan, karena tes positive rate masih jauh di atas 10%, cakupan vaksinasi lengkap juga masih belum tuntas untuk lansia dan komorbid," ujar Dicky saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (15/8).
Baca Juga: Kasus Covid-19 menurun, Anies Baswedan tak mau buru-buru melonggarkan pembatasan
Sebelumnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut angka kasus Covid-19 di DKI Jakarta telah melandai. Bahkan saat ini kasus aktif di Ibu Kota Indonesia itu diakui di bawah 10.000 kasus.
Walau data telah menunjukkan kondisi melandai, Anies masih belum mau terburu-buru dalam membuka pembatasan. Pembukaan pembatasan kegiatan dinilai dapat memicu lonjakan kasus Covid-19.
"Kita melihat kemenangan sudah di depan mata, sudah dekat, tapi tidak boleh terlena, tidak boleh buru-buru beraktivitas sebebas-bebasnya," ungkapnya.
Berdasarkan data Satgas Penanganan, terdapat 1.182 tambahan kasus Covid-19 di Jakarta. Selain itu terdapat 1.066 kasus sembuh dan 17 kasus meninggal dunia.
Selanjutnya: Kasus Covid-19 melandai, pengusaha minta PPKM DKI Jakarta turun ke level 3
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News