Apa dampak equinox di Indonesia?
Terpisah, Subkoordinator Hubungan Pers dan Media Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwi Rini Endra Sari mengatakan, equinox adalah fenomena astronomi yang umum terjadi.
Rini menuturkan, fenomena ini dapat menyebabkan peningkatan suhu di Indonesia, meski tidak terlalu signifikan.
"Ya mungkin peningkatan suhu. Cuma tidak terlalu signifikan seperti yang terjadi di Afrika, Timur Tengah," tutur Rini, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (19/3/2024).
Dia juga memastikan, fenomena equinox berbeda dengan gelombang panas lantaran tidak mengakibatkan peningkatan suhu udara secara drastis.
Senada, Prakirawan Cuaca BMKG Nurul menyebut, Indonesia tidak akan mengalami perubahan suhu maksimum selama peristiwa astronomi ini berlangsung. Sebaliknya, peningkatan suhu atmosfer lebih banyak dipengaruhi oleh faktor lain, seperti radiasi Matahari keseluruhan, pola sirkulasi atmosfer, dan konsentrasi gas-gas rumah kaca di atmosfer.
"Selain itu, faktor-faktor lain seperti kecepatan angin, tutupan awan, dan tingkat kelembapan udara memiliki dampak yang lebih besar terhadap suhu di suatu wilayah," terang Nurul.
Baca Juga: Kapan Awal Musim Hujan 2024/2025 di Indonesia? Cek Penjelasan BMKG
Misalnya, apabila tutupan awan di suatu wilayah sangat sedikit, radiasi Maahari yang mencapai Bumi dapat mencapai titik maksimum, sehingga menyebabkan peningkatan suhu.
Kelebihan gas-gas rumah kaca di atmosfer juga dapat menyebabkan penipisan lapisan ozon. Kondisi ini berimbas pada semakin banyaknya sinar UV yang lolos dari atmosfer dan mencapai permukaan Bumi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fenomena Equinox 23 September, Benarkah Bikin Suhu Panas di Indonesia?"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News