Jawa Tengah

Flyover Madukoro Garapan WIKA Diresmikan, Dukung Kawasan Pariwisata Borobudur

Kamis, 12 Desember 2024 | 13:23 WIB   Reporter: Pulina Nityakanti
Flyover Madukoro Garapan WIKA Diresmikan, Dukung Kawasan Pariwisata Borobudur

ILUSTRASI. Presiden Prabowo Subianto (tengah) menyampaikan pidato saat peresmian Jalan Layang (Flyover) Arteri Madukoro, Semarang, Jawa Tengah, Rabu (11/12/2024).


INFRASTRUKTUR DAERAH – JAKARTA. Proyek Flyover Madukoro garapan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) diresmikan pada Rabu (11/12). Proyek itu terletak di Jalan Yos Sudarso, Kota Semarang, Jawa Tengah. 

Peresmian itu dilakukan Presiden Prabowo Subianto dengan penekanan tombol sirine dan penandatanganan prasasti. Prabowo menegaskan, pembangunan infrastruktur ini menggunakan uang rakyat dan harus dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk kepentingan masyarakat. 

"Setiap rupiah uang rakyat harus dipakai sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (11/12).

Prabowo pun mengapresiasi para pekerja proyek Flyover Madukoro dan menekankan bahwa dedikasi dan kerja keras para pekerja sangat berkontribusi terhadap keberhasilan proyek ini, sehingga masyarakat dapat menikmati manfaatnya.

Baca Juga: Telan Anggaran Rp 198,9 Miliar, Prabowo Resmikan Flyover Madukoro Jateng

Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito mengatakan, pembangunan Flyover Madukoro diharapkan akan semakin mendorong pertumbuhan ekonomi serta memudahkan, mengamankan, dan meningkatkan kenyamanan mobilitas masyarakat, barang dan jasa.

Pembangunannya dilakukan sejak April 2023 hingga Mei 2024 dan menelan biaya sebesar Rp 198,9 miliar. Flyover ini memiliki panjang 221 meter dan lebar 19 meter dengan 2×2 lajur.

Selain itu, pembangunan proyek tersebut juga diyakini mampu berkontribusi pada peningkatan perekonomian nasional. Terutama, dalam mendukung sektor pariwisata di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Borobudur – Yogyakarta – Prambanan.

Efisiensi biaya operasional kendaraan ditaksir mencapai Rp 119.600/jam, yang semula Rp 193.800/jam menjadi Rp 74.200/jam.

Dalam proses pembangunannya, WIKA menerapkan inovasi M-Sand (Manufactured Sand), yaitu pasir buatan yang dihasilkan dari penghancuran batuan.  

M-Sand memiliki kualitas dan konsistensi lebih baik dibandingkan pasir alam. Penggunaannya sebagai material alternatif lebih efisien serta mampu menghemat waktu pelaksanaan hingga enam hari, karena tidak memerlukan pengujian terus menerus. 

"Sebagai Agent of Development Indonesia, WIKA berkomitmen senantiasa hadir dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat," ujar Agung.

Baca Juga: WIKA Gedung Dukung Desa Margakaya Jadi Sentra Mangga Ki Ojay lewat Workshop Pertanian

Turut hadir mendampingi Presiden Prabowo diantaranya Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono, Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Pj. Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana, dan Wali Kota Semarang Hevearita Gubaryanti Rahayu.

Selanjutnya: Pemerintah Tetapkan Kuota BBM Bersubsidi, Pertalite 31,2 Juta KL di 2025

Menarik Dibaca: AI Punya Potensi Besar Mengatasi Berbagai Tantangan di Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat
Terbaru