CLOSE [X]

Gaji Petugas Sensus Ekonomi 2026 Rp 5 Juta: Cek Sistem Kejar Setoran!

Minggu, 23 November 2025 | 06:06 WIB
Diperbarui Minggu, 23 November 2025 | 06:09 WIB
Gaji Petugas Sensus Ekonomi 2026 Rp 5 Juta: Cek Sistem Kejar Setoran!

ILUSTRASI. Sejumlah Petugas Badan Pusat Statistik (BPS) dan Petugas Sensus berjalan keluar dari kantor BPS di Palembang pada tahun 2016. ANTARA FOTO/Yahanam Sulam/ama/16


Reporter: Hasbi Maulana  | Editor: Hasbi Maulana

KONTAN.CO.ID - Kabar gembira bercampur tantangan datang bagi para pemburu cuan tambahan di akhir tahun ini. Badan Pusat Statistik (BPS) kembali membuka peluang rekrutmen besar-besaran untuk hajatan Sensus Ekonomi 2026 (SE2026).

Tidak tanggung-tanggung, mengutip Liputan6.com, dalam sosialisasi terbaru di Pekanbaru (21/11/2025), Wakil Kepala BPS RI, Sonny Harry Budiutomo Harmadi, memberikan sinyal positif mengenai honor petugas lapangan yang berpotensi tembus angka Rp 5 juta per bulan.

Angka yang sangat menggiurkan, bukan? Apalagi jika dibandingkan dengan UMR di banyak kabupaten/kota di Indonesia. Namun, sebelum Anda terburu-buru membuat akun pendaftaran, ada "syarat main" baru yang wajib Anda pahami.

Jangan sampai Anda berekspektasi "duduk manis dapat gaji buta", tapi malah kaget dengan realita di lapangan. Mari kita bedah faktanya secara objektif.

Baca Juga: Perhatikan, Ada Penyesuaian Rute Transjakarta Hari Ini Saat Gelaran Eco Run 2025

Peluang Besar untuk 190.000 Orang

BPS diperkirakan membutuhkan sekitar 190.000 petugas di seluruh Indonesia untuk mendata jutaan unit usaha, mulai dari warung kelontong, pedagang pasar, hingga perusahaan menengah-besar.

Ini adalah peluang masif bagi mahasiswa, freelancer, atau siapa saja yang membutuhkan penghasilan tambahan.

Mengenal Sistem Volume Based

Ini adalah poin paling krusial. Berbeda dengan sensus zaman dulu yang mungkin identik dengan gaji bulanan tetap (flat), SE2026 kemungkinan besar akan menerapkan skema pembayaran berbasis volume (Volume Based) dan Beban Kerja.

Artinya: Pendapatan Anda berbanding lurus dengan jumlah responden yang berhasil Anda data.

Sebagaimana dikutip dari pemberitaan media nasional, pejabat BPS menegaskan bahwa upah yang dibayarkan bergantung pada jumlah responden yang dikumpulkan.

Jika Anda rajin dan ditempatkan di area padat usaha (seperti pasar), target pendapatan Rp 5 juta sangat mungkin dicapai, bahkan lebih.

Tantangannya, jika Anda mendapat wilayah perumahan elit (sulit ditemui) atau pedesaan dengan jarak antar-warung yang jauh, Anda membutuhkan strategi lapangan yang ekstra efisien.

Baca Juga: 22 November Peringatan Hari Perhubungan Darat Nasional, Ini Sejarahnya

Simulasi Hitungan: Mungkinkah Dapat Rp 5 Juta?

Mari kita buat simulasi kasar agar Anda punya gambaran. Jika target penghasilan Anda adalah Rp 5.000.000, dan katakanlah satu kuesioner lengkap dihargai Rp 25.000 (angka ilustrasi), maka:

  • Target: Rp 5.000.000 / Rp 25.000 = 200 Responden/Usaha.
  • Durasi: Jika kontrak kerja 1 bulan (25 hari kerja).
  • Harian: Anda harus mendata 8 usaha per hari.

Terdengar ringan? Tunggu dulu. Mendata 8 warung yang ramah mungkin mudah. Tapi mendata 8 unit usaha yang pemiliknya sibuk atau menolak didata, adalah cerita lain.

Baca Juga: Update Prakiraan Cuaca Jabodetabek: Waspada Hujan, Sabtu 22 November 2025

Tantangan Nyata di Lapangan

Agar Anda memiliki persiapan mental yang matang, berikut adalah rangkuman pengalaman para mitra statistik dari sensus periode sebelumnya yang perlu diantisipasi:

  1. Mental Baja Hadapi Penolakan: Tantangan terberat Sensus Ekonomi seringkali adalah kecurigaan responden. Banyak pemilik usaha yang mungkin mengira Anda adalah petugas pajak. Petugas dituntut memiliki kemampuan komunikasi persuasif untuk meyakinkan warga bahwa data BPS dijamin kerahasiaannya oleh Undang-Undang dan tidak berkaitan dengan penagihan pajak.
  2. Strategi Input Data: Mengingat aplikasi sensus (seperti FASIH/Sobat) diakses oleh ratusan ribu petugas se-Indonesia, kepadatan trafik server di jam kerja adalah hal yang wajar dalam sistem IT skala besar. Petugas yang cerdas biasanya menyiasati waktu input data (sinkronisasi) di luar jam sibuk untuk menghindari antrean server.
  3. Manajemen Keuangan Pribadi: Penting untuk diketahui bahwa sistem pembayaran mitra statistik di instansi pemerintah biasanya menggunakan skema Rapel (Lump Sum) setelah pekerjaan selesai dan dinyatakan valid (Clean) oleh pengawas. Sangat disarankan bagi pelamar untuk memiliki "dana talangan" pribadi untuk biaya bensin, makan, dan kuota internet di awal masa kerja sebelum honor dicairkan.

Baca Juga: BMKG: Prakiraan Cuaca Yogyakarta, Solo, Semarang 22 Nov 2025

Ambil atau Tinggalkan?

Angka Rp 5 juta yang beredar di berita adalah potensi pendapatan, bukan gaji pokok yang otomatis cair. Sistem volume based menuntut fisik prima, strategi rute yang cerdas, dan mental pantang menyerah.

Jika Anda tipe pejuang lapangan yang siap bekerja keras, lowongan ini adalah ladang emas. Namun, jika Anda belum siap dengan mobilitas tinggi dan target harian, sebaiknya pertimbangkan kembali hitungan biaya operasional Anda.

Tertarik mendaftar? Pintu masuk resmi menjadi petugas BPS hanya satu, yaitu melalui aplikasi Sobat BPS atau situs resmi mitra.bps.go.id. Pastikan Anda memantau informasi rekrutmen resmi dari BPS Kabupaten/Kota domisili Anda.

Disclaimer: Artikel ini ditulis sebagai informasi umum dan edukasi berdasarkan rangkuman berita media massa dan pengalaman mitra di periode sebelumnya. Nominal honor final, ketentuan teknis, dan mekanisme kerja Sensus Ekonomi 2026 sepenuhnya merupakan kewenangan BPS. Pelamar wajib mengikuti pedoman resmi yang dirilis BPS.

Selanjutnya: Rakyat Tak Lagi Was-Was Molot Tambang Sumur Minyak

Menarik Dibaca: Resep Pizza Homemade Anti Ribet yang Garing dan Empuk Meski Tanpa Oven

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Terbaru