CLOSE [X]
Peristiwa

Konservasi Pohon Gaharu Kalimantan Diperkuat Riset dan Industri Berkelanjutan

Jumat, 21 November 2025 | 20:11 WIB
Konservasi Pohon Gaharu Kalimantan Diperkuat Riset dan Industri Berkelanjutan

ILUSTRASI. Tanaman gaharu. Program penanaman 1.000 pohon Gaharu di Kalimantan Tengah menandai integrasi konservasi, riset ilmiah, dan pengembangan industri berkelanjutan.


Reporter: Noverius Laoli  | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Program penanaman 1.000 pohon Gaharu Aquilaria malaccensis di Kalimantan Tengah menandai penguatan konservasi berbasis riset dan pengembangan industri. 

Kegiatan yang digelar PT Dongyang Herbal Indonesia bersama Dongyang Herb Co., Ltd., Dongyang Herb Medifood Co., Ltd., serta KGC Ginseng Corporation itu berada di bawah pengawasan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah untuk memastikan kepatuhan penuh terhadap standar konservasi, termasuk regulasi CITES.

Upaya ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang memulihkan populasi Gaharu yang kian tertekan akibat eksploitasi tanpa pengelolaan.

Baca Juga: KSTI 2025 Dorong Kolaborasi Peneliti dan Industri untuk Pemerataan Ekonomi Indonesia

Dengan menggunakan bibit terverifikasi, peninjauan lahan, serta pengawasan intensif dari BKSDA, program ini diarahkan menjadi model integrasi antara konservasi dan pemanfaatan berkelanjutan.

Dari sisi ilmiah, kegiatan ini mencakup penelitian genetika, pembentukan Father Tree Zone, serta sistem traceability sejak tahap benih untuk membangun rantai pasok Gaharu yang bertanggung jawab. 

Pendekatan tersebut juga diproyeksikan mendukung pengembangan industri berbasis konservasi dengan standar yang lebih terukur.

CEO Dongyang Herb Choi Won Chul menegaskan bahwa program ini memiliki dimensi jauh lebih luas daripada penanaman pohon semata. 

“Penanaman 1.000 pohon ini bukan sekadar kegiatan simbolis, melainkan proyek kolaborasi internasional yang mengintegrasikan konservasi sumber daya, penelitian ilmiah, pengembangan industri, dan kontribusi ekonomi lokal,” ujarnya dalam siaran pers, Jumat (21/11/2025).

Baca Juga: Pemprov DKI Jakarta Membuka Posko Pohon Tumbang 24 Jam

Ia menambahkan bahwa keberlanjutan hanya dapat dicapai melalui sistem jejak tanam yang kuat dan pengelolaan jujur sejak fase pembibitan. Mereka menilai integrasi riset Korea–Indonesia dapat memperkuat basis produksi sekaligus menjaga kelestarian spesies.

Program ini juga membuka peluang ekonomi bagi masyarakat sekitar melalui pelatihan pengelolaan tanaman jangka panjang serta kolaborasi riset dengan universitas dan lembaga daerah. 

Selain memperkuat kapasitas lokal, kegiatan ini menjadi fondasi penting untuk menciptakan model industri Gaharu yang ramah lingkungan.

Di sisi ekologi, penanaman Gaharu berkontribusi terhadap penyerapan karbon, peningkatan oksigen, pencegahan erosi, dan pemulihan keanekaragaman hayati. Dengan kombinasi pendekatan ilmiah, kolaborasi internasional, dan pengembangan industri, program ini menjadi langkah strategis bagi keberlanjutan hutan Kalimantan.

Baca Juga: Sambut Hari Mangrove Sedunia, Cleo Tanam 15.000 Pohon Mangrove di Surabaya

Kegiatan penanaman ditutup dengan seremoni bersama perwakilan perusahaan, pemerintah, dan masyarakat sebagai simbol komitmen terhadap konservasi jangka panjang.

Selanjutnya: Sigma Energy (SICO) Tebar Dividen Interim Rp 2,73 Miliar, Simak Jadwal Lengkapnya

Menarik Dibaca: Peringatan Dini BMKG Cuaca Besok (22/11), Hujan Ekstrem di Provinsi Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Terbaru