PETERNAKAN - PASURUAN. Kementerian Pertanian (Kementan) berkolaborasi dengan Bina Swadaya di Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan, mendukung pengembangan peternakan sapi organik di Jawa Timur, khususnya bagi peternak milenial.
Kolaborasi ini merupakan bagian dari Program Youth Entrepreneurship And Employment Support Services (YESS) yang diinisiasi Polbangtan Malang. Tujuan dari program ini adalah mendukung generasi milenial dalam pengembangan pertanian yang modern.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, menekankan pentingnya pembaharuan di bidang teknologi, mekanisme, dan sumber daya manusia demi mewujudkan pertanian yang maju, mandiri, dan modern.
Baca Juga: Kemenperin Terus Dorong Hilirisasi Sektor Kehutanan
Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi, menyatakan bahwa generasi milenial diharapkan dapat mendorong perkembangan pertanian dengan kualitas SDM yang unggul. Program YESS bekerja sama dengan International Fund for Agriculture Development (IFAD) dalam mendampingi petani milenial, dengan fasilitasi dari berbagai stakeholder.
Dalam diskusi yang diselenggarakan di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Tutur, Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana, mengemukakan beberapa aspek penting kolaborasi, salah satunya adalah pembentukan kluster sesuai kebutuhan, seperti kluster untuk peternak sapi perah.
"Hal ini menunjukkan komitmen merespons kebutuhan yang spesifik pada subsektor peternakan organik. Sapi perah organik menjadi sorotan utama, karena dapat menciptakan resonansi kuat di kalangan petani milenial. Ini bukan hanya tentang pertanian, tapi juga bagaimana mengelola peternakan dengan prinsip organik berkelanjutan," ujar Udrayana, yang akrab disapa Uud, dalam siaran persnya pada Sabtu (2/9).
Walaupun ada tantangan dalam budidaya, PPIU Jatim berinisiatif menjadikan BPP sebagai BDSP untuk konsultasi pertanian dan peternakan. Uud menegaskan bahwa Program YESS mendukung semua komoditas, termasuk sapi perah.
Nana Qomariyah, dari Bina Swadaya, menjelaskan komitmen mereka dalam menyiapkan pasar untuk susu organik dan keberlanjutan usaha petani.
Baca Juga: Menyelisik Biang Kerok Kelangkaan Pupuk Subsidi di Pasaran
Bina Swadaya memberikan pelatihan bagi petani, dengan tujuan menjadikan Nongkojajar sebagai pusat produsen susu organik terkemuka. Selain itu, mereka berencana membentuk Aliansi Organik Indonesia dan Unit Pamor untuk sertifikasi produk susu organik.
Sejumlah peternak di BPP Tutur berbagi pengalaman beralih ke pupuk organik dan merasakan manfaat pertanian organik bagi sapi serta peternaknya. Mereka juga menekankan pentingnya prinsip kesejahteraan hewan dalam budidaya sapi.
Uud menambahkan bahwa kolaborasi melalui Program YESS merupakan langkah kunci untuk pengembangan peternakan sapi perah organik di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News