Pekanbaru. Harga ayam kampung di sejumlah pasar tradisional Kota Pekanbaru, Provinsi Riau mengalami lonjakan dari sebelumnya Rp 40.000/kg menjadi Rp 65.000/kg, menjelang Idul Fitri 1437 Hijriah. Hal ini lantaran tingginya permintaan, sedangkan pasokan terbatas.
"Harga naik Rp 25.000/kg," kata Asdon pedagang ayam di pasar Kodim, Pekanbaru menjawab salah seorang ibu rumah tangga yang hendak membeli ayam kampung di Pekanbaru, Minggu (3/7).
Kenaikan harga ayam kampung ini sebut dia akibat modal pembelian dari gudang naik. "Biasa kalau mau Lebaran banyak kaum ibu beli ayam kampung, untuk buat gulai dan opor," kata dia menerangkan.
Mak Enek, pedagang eceran ayam di Jalan Fajar mengaku hal yang sama. "Ayam kampung naik sudah dua hari ini," katanya.
Mak Enek menjelaskan stok ayam kampung yang kini dijualnya berasal dari peternak lokal dan tradisional. "Kemarin ada yang jual borongan, biasanya kami beli Rp 35.000/kg dan jual Rp 40.000/kg. Sekarang modalnya naik Rp 55.000-Rp 60.000/kg," katanya.
Harga ini menurut dia akan bertahan hingga Idul Fitri. "Biasanya harga ayam kampung akan naik lagi pas sehari sebelum lebaran, tapi tergantung permintaan juga," katanya menambahkan.
Ayam kampung memang memiliki waktu proses pembesaran lebih lama dibandingkan ayam ras pedaging. Sehingga tidak bisa dipaksakan. "Setahun baru bisa panen," kata Suseno peternak ayam kampung.
Sementara sebut Suseno ayam pedaging bisa panen 40 hari. Memang ayam kampung menjadi pilihan primadona selain daging sapi jelang lebaran. "Karena mau Idul Fitri saja naik, biasanya Rp40.000/kg," tegas Suseno.
Dilain pihak sementara itu harga daging sapi masih bertahan Rp120.000/kg. Masyarakat juga punya pililhan membeli daging segar beku yang disediakan Badan Urusan Logistik (Bulog) Riau diharga Rp 80.000/kg.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News