DAMPAK VIRUS CORONA - Seluruh warga Jakarta mulai Jumat (5/6) besok sudah diperbolehkan lagi untuk menjalankan ibadah di rumah ibadah.
Masyarakat khususnya yang beragama muslim sudah boleh melakukan salat jamaah lima waktu di masjid dan musala dengan menjalankan protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Seperti kita tahu, warga yang sudah sekitar 10 minggu lebih tidak diperkenankan menjalankan salat Jumat di masjid, mulai besok boleh berjamaah salat Jumat di masjid
"Ibadah boleh dilakukan mulai besok masjid, musala, gereja, vihara, pura, klenteng semua boleh membuka, hanya untuk kegiatan rutin beribadah. Ibadah ini dimulai besok dan harus mengikuti prinsip protokol kesehatan," kata Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan Kamis (5/6).
Gubernur menjelaskan beberapa protokol kesehatan yang harus dipatuhi, rumah ibadan boleh menggelar ibadah bersama dengan kapasitas maksimal 50% bila dalam ruangan.
"Kalau kapasitas 200 hanya boleh 100 orang dan menjaga jarak aman 1 meter tiap orang," katanya.
Selain itu Gubernur Anies juga menegaskan pengurus rumah ibadah wajib membersihkan tempat ibadah sebelum kegiatan dimulai dan selesai ibadah.
"Harus ada kegiatan pembersian menggunakan disinfketan," katanya.
Selain kegiatan rutin tersebut atau di luar kegiatan rutin rumah ibadah belum diizinkan melaksanakannya.
Rumah ibadah hanya boleh dibuka sejam sebelum pelaksanaan ibadah dan sejam sesudah ibadah harus ditutup lagi," katanya.
Khusus masjid dan musala tidak diperkenankan menggunakan karpet permadaini. Karna itu tiap jamaah harus membawa sajadah dan alat salat sendiri.
"Ini diperlukan untuk memastikan agar tidak terjadi penularan," katanya.
Selain itu, untuk menghindari penumpukan saat mengambil alas kaki, maka Gubernur mewajibkan jamaah membawa tempat untuk menyimpan alas kaki sendiri.
"Siapkan tas sendiri dan bawa masuk ke dalam. Ini sama dengan jamaah di masjid-masjid di Makkah dan Madinah saat masuk masjid membawa sandal sendiri sebab tempat meletakan sandal dan menitipkan sepatu potensi terjadi desak-desakan.
Karena kegiatan di rumah ibadah bisa dimulai besok Jumat, maka Anies meminta pengelola mempersiapkan diri. "Saya minta semua pengelola tempat ibadah untuk segera melihat protokol detail agar saat masyarakat datang mereka sudah siap," katanya.
Sebelumnya Lembaga Takmir Masjid (LTM) Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) telah mengeluarkan surat edaran mengenai protokol panduann salat berjamaah dan salat jumat di masjid dan musala. Panduan ini berdamaan dengan persiapan pemerintah menyambut era new normal.
Panduan ini sebagai langkah bagi masyarakat agar bisa beribadah bersama sesuai protokol kesehatan di era new normal menghadapi pandemi virus corona Covid-19.
Panduan new normal dari Lembaga Takmir Masjid PBNU ini ditandatangani oleh Ketua Mansyur Saerozy, Sekretaris LTM PBNU dan Ibnu Hazen, dengan sepengetahuan Ketua PBNU Bidang Dakwah dan Takmir Masjid Abdul Manan A. Ghani. Surat itu diteken tanggal 29 Mei 2020.
Pada surat panduan new normal itu LTM PBNU mengacu pada kebijakan Kementerian Agama RI dan seruan Ketua PBNU Bidang Dakwah dan Takmir Masjid.
Karena itulah Ketua Lembaga Takmir Masjid PBNU Mansyur Saerozy memberikan panduan salat Berjamaah dan salat Jumat di masjid dan musala saat new normal.
Ia mempersilakan umat Islam untuk melakukan aktivitas ibadah di masjid dan musala sesuai dengan protokol kesehatan Covid-19 di era new normal.
- Pastikan fisik jamaah dalam kondisis sehat diusahakan selalu minum vitamin C, E dan Madu.
- Bila merasa ukurang sehat atau sakit sebaiknya di rumah saja, tidak usah ikut berjamaah.
- Membawa peralatan salat sajadah sendiri.
- Memakai masker penutup hidung dan mulut.
- Sebelum berwudu cuci tangan terlebih duludengan menggunakan sabun atau hand sanitizer.
- Transportasi menuju masjid diusahakan tidak naik angkutan umum yang berjubel, gunakan kendaraan pribadi atau jalan kaki mengikuti protokol kesehatan Covid-19
- Jamaah harus disiplin menjaga jarak atau shaf solat di masjid maupun musala..
- Jamaah dianjurkan membawa kantong plastik untuk membungkus sendal atau alas kaki agar bisa di bawa masuk. Tujuannya, ketika turun dari masjid atau muala tidak bersentuhan satu sama lain saat saling mencari sendal atau alas kaki.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News