Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas pada Jumat pagi, meluncur 1.000 meter

Jumat, 25 Juni 2021 | 12:38 WIB Sumber: Kompas.com
Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas pada Jumat pagi, meluncur 1.000 meter

ILUSTRASI. Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas guguran pada Jumat (25/6) sekitar 07.33 WIB.


ERUPSI GUNUNG - YOGYAKARTA. Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas guguran pada Jumat (25/6) sekitar 07.33 WIB. Sebelumnya, pada Jumat dini hari, Gunung Merapi telah mengeluarkan tiga awan panas dalam rentang waktu berdekatan.

Awan panas pada Jumat pagi ini meluncur sejauh 1.000 meter ke arah tenggara. Saat itu, terlihat pula kolom asap setinggi 600 meter di puncak Gunung Merapi.

Berdasarkan data Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) awan panas guguran ini tercatat di seismogram dengan amplitudo 28 mm dengan durasi awan panas guguran tercatat 104 detik. BPPTKG juga mencatat, sepanjang hari ini sudah terjadi lima kali guguran lava pijar ke arah barat daya dan enam kali ke arah tenggara dengan jarak luncur maksimal 1.000 m.

Baca Juga: Cuaca hari ini di Jawa dan Bali: Surabaya dan Semarang hujan ringan

Sampai dengan saat ini BPPTKG masih menetapkan aktivitas Gunung Merapi pada Siaga (level III). Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan - barat daya meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 kilometer dan pada sektor tenggara yaitu Sungai Gendol sejauh 3 kilometer.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak Masyarakat diminta tidak melakukan kegiatan apa pun di daerah potensi bahaya dan mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Gunung Merapi Kembali Keluarkan Awan Panas pada Jumat Pagi, Meluncur 1.000 Meter.
Penulis: Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma
Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief

Baca Juga: Durasi siang bisa lebih lama atau pendek saat Titik Balik Matahari, kapan?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati

Terbaru