Gus Ipul komitmen menjaga industri tembakau

Jumat, 09 Februari 2018 | 16:22 WIB Sumber: Antara
Gus Ipul komitmen menjaga industri tembakau

ILUSTRASI. GUS IPUL PERKENALKAN PUTI KE PESANTREN


PILKADA - PASURUAN. Bakal calon Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) berkomitmen menjaga industri pengolah tembakau agar tetap berkembang di provinsi setempat.

"Kami akan membantu agar industri ini tetap berjalan di Jatim," ujarnya di sela menggelar pertemuan dan berdialog dengan pekerja sigaret kretek tangan (SKT) di Sukorejo, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Jumat (9/2).

Bagi Jatim, kata dia, industri pengolah tembakau masih cukup penting karena kontribusi terhadap industri pengolahan mencapai 27,07 %.

Tercatat terdapat 2,6 juta orang terlibat dalam industri pengolah tembakau di Jatim, atau secara nasional orang yang terlibat di industri pengolah tembakau mencapai 5,98 juta.

Wagub Jatim itu juga menyempatkan berinteraksi dengan pekerja dan mendengar aspirasi salah seorang buruh yang meminta pemerintah tak mematikan mata pencahariannya.

Pada tempat sama, Gus Ipul itu bahkan sempat menghibur ribuan buruh dan mengajaknya bernyanyi lagu "Syukur", "Ku Tak Bisa" hingga lagu "Kabeh Sedulur Kabeh Makmur".

Sementara itu, Ketua Paguyuban Mitra Produksi Sigaret Indonesia Joko Wahyudi mengatakan saat ini pelaku industri pertembakauan Indonesia sedang galau akibat banyaknya regulasi yang menghambat.

"Ada peraturan Menteri Kesehatan, belum lagi peraturan impor tembakau yang membatasi impor, padahal ada beberapa tembakau pelengkap rokok yang harus impor. Kalau ini dilarang sama halnya membunuh kami," katanya.

Selain itu, ia menjelaskan sumbangan dari sektor pengolah tembakau ini dari cukai mencapai Rp143 triliun, yang mana Rp77 triliun berasal dari Jatim.

Selama ini, lanjut dia, produksi tembakau dalam negeri setidaknya hanya mampu menyuplai 57,8 % kebutuhan tembakau, dan selebihnya para pengelola SKT harus mengandalkan tembakau impor.

"Kami pernah bilang ke DPR, kami ini diapakan saja mau, dilarang beriklan kami menurut, diminta menempeli gambar ngeri kami ikut, cukai dinaikkan kami juga ikut, tapi tetap saja tidak ada yang berpihak," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto

Terbaru