JAKARTA. Ketua DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DKI Jakarta Abraham "Lulung" Lunggana memiliki harapan baru untuk mewujudkan ambisinya menjadi calon gubernur DKI Jakarta.
Setelah tidak didukung partainya sendiri, Lulung mengakui telah dilirik Partai Demokrat. Lulung sudah mengambil formulir pendaftaran cagub DKI di DPD Partai Demokrat, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (12/4).
Kepada Kompas.com, Lulung mengaku bahwa ini merupakan undangan dari Partai Demokrat untuk mendaftar jadi cagub. Dia merasa harus memenuhi undangan itu. Pasalnya, ia merasa visi dan misi Partai Demokrat memiliki kesamaan nilai yang dianutnya.
"Saya sudah baca visi, misi, asas, dan ideologi Partai Demokrat. Ini sejalan dengan pikiran semangat saya bahwa apa yang disampaikan, tentunya akan saya pelajari dan akan saya implementasikan nantinya," kata Lulung.
Adapun visi misi Partai Demokrat adalah menciptakan pemimpin yang bersih, cerdas, dan santun, serta menciptakan pemimpin yang menjunjung tinggi kemanusiaan dan nasionalisme.
Namun Lulung belum resmi mendaftar cagub lewat Partai Demokrat. Dia memutuskan untuk berembuk dengan timnya terlebih dahulu sebelum mengembalilan formulir tersebut.
"Sekarang saya ambil formulir pendaftaran dan sudah harus disampaikan kembali pada 22 April. Jadi, kami berusaha berembuk dengan tim kami untuk bisa merealisasikan keinginan Partai Demokrat, mengembalikan formulir pada 22 April," kata Lulung.
Partai Demokrat memiliki 10 kursi di DPRD DKI. PPP juga punya 10 kursi. Adapun syarat minimal parpol dapat mengusung cagub dan cawagub sendiri di DKI Jakarta adalah memiliki 20 persen dari total kursi di DPRD, atau sedikitnya 22 kursi.
Tak didukung partai
Peluang yang didapat Lulung dari Partai Demokrat seolah menjadi harapan baru baginya. Beberapa hari lalu, Ketua Umum PPP hasil muktamar Jakarta, Djan Faridz, menyatakan akan mendukung Yusril Ihza Mahendra sebagai cagub, bukan Lulung.
"Kita akhirnya satu bahasa, bahwa Jakarta ini harus dipimpin orang yang mampu dan mengerti hukum tata negara dan mengenai anggaran," kata Djan.
Terkait hal itu, Lulung mengatakan dukungan tersebut belum final. "Ini kan baru dukungan karena dia (Yusril) datang. Ya udah pokoknya kita siap dukung saja kalau dia memenuhi syarat, kan gitu," ujar Lulung.
Namun masalah yang dihadapi Lulung tak hanya itu. Partainya sendiri dirundung konflik internal.
PPP sudah melakukan islah dan Romahurmuziy terpilih sebagai ketua umum yang baru. PPP yang dipimpin Djan Faridz, versi yang diikuti Lulung, tak memiliki wewenang kuat untuk menentukan calon gubernur.
Sebelum diundang Demokrat, Lulung pernah mengatakan bahwa mungkin saja partai lain tertarik dengannya. "Siapa tahu saya diambil sama partai lain kan?" ujar Lulung.
Waktu terus bergulir. Akankah mimpi Lulung bisa terwujud? (Jessi Carina)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News