Harga bahan jamu di Solo naik, pasokan petani dan pengepul mulai langka

Sabtu, 07 Maret 2020 | 07:57 WIB   Reporter: Hasbi Maulana
Harga bahan jamu di Solo naik, pasokan petani dan pengepul mulai langka

ILUSTRASI. Pedagang menunjukan jahe dan temulawak di Pasar Kramat Jati, Jakarta, Kamis (5/3). KONTAN/Fransiskus Simbolon


JAMU - SOLO. Heboh kenaikan harga empon-empon ternyata sudah menjalah hingga beberapa daerah di Indonesia.

Emon-empon adalah istilah orang Jawa untuk menyebut umbi-umbian yang biasa menjadi bahan baku jamu herbal. Termasuk bagian empon-empon adalah jahe, kunyit, temulawak, temugiring, lengkuas, sampai lempuyang.

Jika Anda memantau media sosial, selama beberapa hari terakhir banyak warga net yang mengeluhakn kenaikan harga empon-empon. "Jahe Rp 100 ribu per kilo," tulis Julia, seorang pengusaha jus jamu dalam akun Facebooknya.

Baca Juga: Sejumlah bahan jamu jadi incaran pembeli, harganya kini meroket

Di pasar tradisional, ternyata kenaikan harga empon-empon belum sedrastis kabar di media sosial.

Kompas.com, misalnya, menulis harga jahe di Pasar Kemiri Muka, Kota Depok, Jawa Barat, naik dari Rp 20.000 per kilogram (kg) ke kisaran Rp 40.000 per kg. Adapun harga temulawak melonjak dari Rp 10.000 per kg ke Rp 50.000 per kg.

Namun, situasi di Depok itu berbeda dengan si Kota Solo, Jawa Tengah. Harga bahan jamu di kota yang menjadi salah satu pusat jamu di Pulau Jawa sudah naik lebih drastis.

Afri, seorang pemasok bahan jamu asal Ngawi yang rutin memasok empon-empon ke beberapa pasar di Solo menceritakan kenaikan itu.

Baca Juga: Sido Muncul: Permintaan Tolak Angin meningkat gara-gara virus corona

Seorang bos bahan jamu di Pasar Gede yang biasa terima pasokan darinya, tidak berani untuk membuka harga jahe. "Bahkan ditawar Rp 125.000 per kilo saja tidak dikasih, karena stok memang enggak banyak," kata Afri.

Demikian pula dengan harga dari pengepul kecil dan petani yang menyetor kepadanya. Harga empon-empon basah naik dalam kisaran 100%, selama beberapa hari terakhir.

"Jahe basah biasanya Rp 45.000 per kilo, sekarang Rp 80.000 per kilo," tutur Afri. "Mungkin efek corona, ya?" 

Adapun harga temulawak basah sekarang Rp 20.000, biasanya cuma Rp 8.000.

Menurut Afri, sebenarnya harga empon-empon dan bahan baku jamu sangat stabil. Kalau pun naik sesekali seperti saat ini, penyebabnya cuma karena kelangkaan barang.

Baca Juga: Ini produk-produk yang laris manis karena sentimen wabah virus corona

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hasbi Maulana

Terbaru