Harga Bawang Putih Meroket, di DKI Jakarta Capai Rp 44.150/Kg

Sabtu, 27 Mei 2023 | 05:09 WIB Sumber: Kompas.com
Harga Bawang Putih Meroket, di DKI Jakarta Capai Rp 44.150/Kg

ILUSTRASI. Salah satu penyebab mahalnya harga bawang putih adalah suplai atau ketersediaan yang sangat sedikit.


HARGA PANGAN - JAKARTA. Harga bawang putih melejit beberapa waktu belakangan. Salah satu penyebab mahalnya harga bawang putih adalah suplai atau ketersediaan yang sangat sedikit sementara dari sisi permintaan terus meningkat. 

"Secara hukum ekonomi harga itu pasti berkorelasi dengan suplai, ketika suplai itu kurang, maka harga cenderung akan meningkat. Begitupun sebaliknya," ujar Analis ketahanan pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) Retno Utami dalam diskusi publik Pusbarindo Carut Marut Tata Niaga Impor Bawang di Jakarta, Kamis (25/5/2023). 

Dia menambahkan, "Jadi kenaikan ini karena suplai bawang putih di Indonesia sedikit, dan terdapat kendala pada suplai bawang putih di pasar." 

Menurut Retno, 90-95 persen komoditas bawang putih berasal dari impor. Ketergantungan Indonesia terhadap impor bawang putih sangat tinggi lantaran petani dalam negeri tidak bisa memproduksi dengan jumlah yang banyak. 

"Jika suplai impor terganggu, ketersediaan dalam negeri juga terganggu. Sebab Indonesia tidak mampu memenuhi kebutuhannya sendiri," ungkap Retno. 

Baca Juga: Apa Biang Kerok Lonjakan Harga Telur Ayam hingga Tembus Rp 40.000 per Kg?

Sementara itu, Wakil Kepala Satgas Pangan Polri Helfi Assegaf menilai ada kendala dari distribusi terutama terkait ketersediaan bahan bakar minyak (BBM). 

"Kenapa BBM-nya? BBM (Subsidi) sudah tepat tapi ada penyimpangan ada yang lari ke pengusaha tambang, ke perkebunan, sehingga di SPBU yang seharusnya untuk transportir tapi karena langka dan harga naik otomatis cost transportasi naik dan ini mempengaruhi harga pokok penjualan (HPP), harga produksi meningkat," ujarnya. 

Selain itu, ada juga kendala cuaca yang sangat mengganggu jalur pendistribusian. Hal ini banyak dirasakan oleh para pelaku usaha di wilayah Indonesia timur. 

"Produsen distribusi dari pusat kota ke Jayapura untuk distribusi ke daerah-daerah wilayahnya sangat sulit sehingga market naik 3 kali lipat sampai 4 kali lipat di sana. Ini jadi kendala juga dan dua faktor ini sangat berpengaruh pada harga," kata Helfi. 

Baca Juga: Harga Sejumlah Bahan Pangan Naik, Begini Strategi Badan Pangan Nasional

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Terbaru