Harga Beras Masih Tinggi, Ini Harapan Pedagang Pasar Cipinang

Senin, 19 Desember 2022 | 14:07 WIB   Reporter: Lailatul Anisah
Harga Beras Masih Tinggi, Ini Harapan Pedagang Pasar Cipinang

ILUSTRASI. Bulog masih belum mengucurkan beras dari impor ke pasaran. ./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/24/08/2017.


BERAS - JAKARTA. Sebanyak 5.000 ton beras impor telah datang di Pelabuhan pada Jum'at (16/12) lalu. Pelaksanaan impor diharapkan dapat memastikan stabilitas harga beras di pasaran. 

Ketua Koperasi Pasar Induk Beras Cipinang, Zulkifli Rasyid mengatakan adanya impor beras nyatanya belum dapat meredam harga beras di pasaran. Menurutnya hal ini, karena Bulog masih belum mengucurkan beras dari impor ke pasaran. 

"Kami pelaku pasar berharap Bulog harus segera mungkin melakukan operasi pasar untuk mengucurkan beras itu," kata Zulkifli pada Kontan.co.id, Senin (19/12). 

Baca Juga: Beras Impor Jadi Andalan Bulog Menekan Lonjakan Harga

Zulkifli menyampaikan bahwa stok beras di pasar Induk Cipinang saat ini sudah kian menipis. Sementara harganya rata - rata setiap jenis beras naik Rp 2000 per kg. 

"Harga sampai sekarang di pasar induk Rp 10.200 per kg, dari harga normal Rp. 8.500 per kg sebelumnya," terang Zulkifli. 

Zulkifli khawatir jika beras dari impor tidak segera dikucurkan akan menyebabkan harga beras kian melambung diakhiri tahun nanti. Dia menyebut stok yang ada di Pasar induk Cipinang saat ini sudah mulai kritis. 

"Kita berharap menjelang akhir Desember beras dari Bulog sudah ada di pasar," harapnya. 

Baca Juga: Beras Impor Masuk, Mendag Zulhas: Kalau Stok Cukup, Enggak Ada yang Mau Impor

Sebelumnya, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso memastikan, stabilitas harga beras di pasaran dapat dijaga dengan bertambahnya stok CBP yang dikuasai oleh Bulog melalui masuknya beras impor. Ia mengatakan beras impor akan datang secara bertahap. Sampai Desember tahun ini ia memastikan 200 ribu ton beras akan datang. 

"Ini sekarang berdatangan bertahap tapi sampai Desember 200.000 ton. Saat ini kurang lebih 5.000 ton. Nanti ada di Serang, Merak. Di Merak dari Thailand 5.000 ton nanti ada di beberapa wilayah. Jadi sesuai kebutuhan wilayah provinsi," kata Budi Waseso di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, Jumat (16/12). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .
Terbaru