Harga ikan di Bandarlampung naik dua kali lipat

Senin, 09 Januari 2017 | 18:06 WIB Sumber: Antara
Harga ikan di Bandarlampung naik dua kali lipat


JAKARTA. Tak hanya harga daging ayam dan sapi yang semakin mahal, banderol ikan juga mulai melambung. Itu terutama terjadi di sejumlah pasar di Kota Bandarlampung, Lampung.

Penyebabnya, masih sedikitnya hasil tangkapan nelayan setempat yang umumnya menangkap ikan di perairan Teluk Lampung. Sejumlah pedagang di Pasar Lelang yang merupakan pusat penjualan ikan di Kota Bandarlampung, Senin (9/1/2017), menyebutkan pasokan ikan dari nelayan sangat sedikit.

"Banyak pedagang yang tak berjualan karena tak ada ikan. Selain itu, pembeli juga cenderung mengalihkan konsumsi lauk-pauknya ke daging, karena harganya tak berbeda jauh dengan harga ikan," kata Tina, salah satu pedagang setempat.

Faktor cuaca yang menjadi penyebab minimnya hasil tangkapan nelayan, dan hal itu sudah terjadi sejak akhir Desember lalu hingga sekarang. Sebagian besar ikan yang dijual di Pasar Lelang merupakan stok lama atau hasil tangkapan nelayan dari luar Lampung.

Harga ikan tenggiri kini mencapai Rp 95.000 per kg, padahal harganya normalnya Rp 65.000 per kg. Harga ikan kembung sate Rp 60.000 per kg, harga normalnya Rp 40.000 per kg. Harga ikan selar kecil Rp 50.000 per kg, harga normalnya Rp 30.000 per kg.

Sementara harga ikan kakap merah naik dari Rp 45.000 per kg menjadi Rp 60.000 per kg. Selain itu, harga bawal naik dari Rp 35.000 per kg menjadi Rp 60.000 per kg. Harga rajungan naik dari Rp 40.000 per kg menjadi Rp 80.000 per kg.

Harga ikan simba naik dari Rp 35.000 per kg menjadi Rp 60.000 per kg. Sedangkan harga udang berkisar Rp 60.000 per kg hingga Rp 100.000 per kg.

Para pedagang menyebutkan harga ikan akan kembali normal jika kondisi cuaca sudah cukup baik untuk melaut. Nelayan Lampung umumnya melaut 2-3 hari, sehingga ikan hasil tangkapan mereka masih segar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto
Terbaru