Hore! Tingkat positivity rate corona di Jakarta pada 16 Juli 2020 turun lagi ke 4,74%

Jumat, 17 Juli 2020 | 17:30 WIB   Reporter: Syamsul Ashar
Hore! Tingkat positivity rate corona di Jakarta pada 16 Juli 2020 turun lagi ke 4,74%

ILUSTRASI. Ilustrasi PCR Swab Test.


DAMPAK VIRUS CORONA - JAKARTA. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi DKI Jakarta menyampaikan perkembangan terkini kasus corona di Jakarta per 17 Juli 2020 termasuk tingkat positivity rate. 

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Fify Mulyani menjelaskan, sampai dengan Kamis 16 Juli 2020, kemarin, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah melakukan tes Polymerase chain reaction PCR corona di Jakarta sebanyak 433.902 sampel. 

Adapun khusus hari Kamis 16 Juli 2020, tes PCR corona di Jakarta dilakukan kepada 5.719 orang.

Dari jumlah itu sebanyak 4.875 di antaranya dilakukan untuk menegakkan diagnosis pada kasus baru corona di Jakarta. Adapun hasilnya sebanyak 231 positif corona di Jakarta dan 4.644 negatif. 

Dengan pengetesan kepada sebanyak 4.875 orang, dan hasilnya sebanyak 231 orang positif, maka tingkat positivity rate corona di Jakarta pada 16 Juli 2020 sebesar 4,74%. 

Tingkat positivity rate corona di Jakarta pada 16 Juli 2020 Pemerintah ini jauh lebih baik dibandingkan dengan tingkat positivity rate virus corona di Jakarta per 15 Juli 2020. 

Sebagai gambaran, pada 15 Juli 2020, DKI Jakarta melakukan tes PCR kepada 4.940 orang. 

Sebanyak 4.199 di antaranya dilakukan untuk menegakkan diagnosis pada kasus baru, dengan hasil 304 positif dan 3.859 negatif. 

Dengan angka ini artinya tingkat positivity rate corona di Jakarta pada 15 Juli 2020 masih 7,24%

Adapun pemeriksaan Polymerase chain reaction (PCR) corona di Jakarta sampai 14 Juli 2020 sebanyak 414.666 sampel.

Adapun khusus pada 14 Juli 2020, tes PCR corona di Jakarta dilakukan kepada sebanyak 5.188 orang.

SELANJUTNYA>>>

Dari jumlah tes PCR corona di Jakarta ini, sebanyak 4.519 di antaranya dilakukan untuk menegakkan diagnosis pada kasus baru, dengan hasil 258 positif dan sebanyak 4.261 negatif. 

Dengan demikian tingkat positivity rate corona di Jakarta pada 14 Juli 2020 sebesar 5,71%. Meskupun turun, angka ini masih di atas standar dari Organisasi Kesehatan Dunia bawah positivity rate kurang dari 5%.

Angka positivity rate corona di Jakarta pada Selasa 14 Juli 2020 ini sedikit membaik jika dibandingkan dengan 13 Juli 2020 yang sebesar 6,861%.

Sebagai perbandingan, tingkat positivity rate corona di Jakarta pada Minggu, 12 Juli 2020 lalu masih tinggi yakni sebesar 9,61%.

Sementara puncak positivity rate pemeriksaan corona di Jakarta terjadi pada Sabtu 11 Juli 2020 yakni dengan angka sebesar 10,5%, sehinngga menjadi perhatian oleh Presiden Joko Widodo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan

Selain itu, untuk rapid test corona di Jakarta, totalnya mencapai 274.495 orang. 

Catatan hasil rapid test, dengan persentase reaktif Covid-19 sebesar 3,5%, dengan perincian 9.586 orang dinyatakan reaktif Covid-19 dan 264.909 orang dinyatakan non-reaktif. 

Untuk kasus positif ditindaklanjuti dengan pemeriksaan swab secara PCR dan apabila hasilnya positif dilakukan rujukan ke Wisma Atlet atau RS atau dilakukan isolasi secara mandiri di rumah.

Sejak tanggal 4 Juni, Kepala Dinkes DKI Jakarta mengeluarkan surat edaran untuk Puskesmas melakukan Active Case Finding selain terus melakukan Contact Tracing. 

Active Case Finding yang dilakukan oleh Puskesmas di pasar, pemukiman rawan, atau tempat umum lainnya yang diperkirakan terdapat penularan kasus berdasarkan perhitungan epidemologi.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Fify Mulyani memaparkan, terdapat penambahan jumlah kasus positif corona di Jakarta sebanyak 231 kasus.

Data Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta ini berbeda dengan laporan dari Kementerian Kesehatan

Adapun jumlah kumulatif kasus terkonfirmasi positif corona di Jakarta pada hari ini sebanyak  15.708 kasus. 

Dari jumlah tersebut, sebanyak 9.994 orang pasien corona corona di Jakarta telah dinyatakan telah sembuh, sedangkan 731 orang meninggal dunia.
 
Fify juga melaporkan, sampai dengan hari Kamis 17 Juli 2020 sebanyak 826 pasien positif corona di Jakarta masih menjalani perawatan di rumah sakit.

Sementara sebanyak 4.157 orang corona di Jakarta melakukan self isolation atau perawatan mandiri di rumah. 

Pada kesempatan itu Fify juga menyampaikan data untuk pasien dalam pengawasan yang kini disebut Suspek dengan jumlah 51.507 orang.

Dari jumlah suspek tersebut yang sudah selesai menjalani isolasi berjumlah 47.828 orang.

SELANJUTNYA>>>

Sementara Suspek yang masih menjalani isolasi di rumah sebanyak 504 orang, sedangkan Suspek yang masih menjalani isolasi di Rumah Sakit sebanyak 981 orang. 

"Adapun suspek yang meninggal sebanyak 2.194 orang," terang Fify.

Selain itu, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta juga menyampaikan data Probable berjumlah 42 orang, yang sudah selesai menjalani isolasi berjumlah 37 orang, sedangkan yang masih menjalani isolasi di RS sebanyak 1 orang, dan yang meninggal sebanyak 4 orang. 

Untuk data pelaku perjalanan berjumlah 1.794 orang, yang sudah selesai menjalani isolasi berjumlah 1.753 orang. Sementara yang masih menjalani isolasi di rumah sebanyak 41 orang.

Untuk Kontak Erat berjumlah 78.725 orang, yang sudah selesai menjalani isolasi berjumlah 73.534 orang. 

Adapun  yang masih menjalani isolasi di rumah sebanyak 5.191 orang. Sedangkan, untuk Discarded sebanyak 5.712 orang.

Mengingat 55% dari pasien positif yang ditemukan adalah orang tanpa gejala, untuk itu, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi DKI Jakarta mengimbau masyarakat tetap melakukan protokol 3M Lawan Covid-19, yaitu:

  • Memakai masker dengan benar;
  • Menjaga jarak aman 1 meter - 2 meter;
  • Mencuci tangan sesering mungkin.

Selain itu, ia mengimbau warga DKI Jakarta juga tetap menjaga protokol PSBB transisi dengan menjaga kapasitas ruangan 50 % dan pastikan keluar rumah dalam kondisi sehat. Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi DKI Jakarta juga mengapresiasi kantor yang memberlakukan 50 % Work from Office. Jajaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga tetap melakukan pengawasan ketaatan di berbagai tatanan, seperti mall, objek wisata, dan pasar.

"Covid-19 masih ada di sekitar kita, maka kita perlu terus waspada dengan saling mengingatkan kepada keluarga dan orang-orang di sekitar kita untuk tetap melakukan protokol 3M lawan Covid-19," imbaunya.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 3 Tampilkan Semua
Editor: Syamsul Azhar

Terbaru