VIRUS CORONA - JAKARTA. Gubernur DKI Anies Baswedan mengeluarkan kebijakan pembatasan operasional transportasi publik baik Transjakarta maupun moda raya terpadu (MRT). Langkah ini sebagai antisipasi penyebaran virus corona (Covid-19), dengan membatasi kerumunan.
Sayangnya, kebijakan ini tidak berjalan semestinya. Sebaliknya, penumpukan penumpang justru terjadi. Anjuran social distancing measure jadi sia-sia.
"Maksud hati mencegah kumpul eh malah lebih parah kumpulnya," kata pengacara Hotman Paris dalam akun Instagramnya, Senin (16/3).
Baca Juga: Ada wabah corona, nilai impor dari China turun US$ 1,95 miliar
Melalui akun sosial medianya, Hotman setidaknya mengunggah empat foto dan video kondisi penumpukan penumpang Transjakarta dan MRT.
"Teman saya Gubernur Metro: apa ngak sebaiknya justru harus ditambah bus trans nya? Antriii rakyat," ujarnya.
Diketahui sejumlah halte Transjakarta hingga MRT Jakarta mengalami penumpukan penumpang. Hal ini lantaran headway Transjakarta dan MRT 20 menit untuk satu armada.
Selain itu, ketiga moda transportasi yakni MRT, LRT, dan transjakarta hanya akan melayani warga dari pukul 06.00 -18.00 WIB. Untuk MRT, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga mengurangi jumlah kereta yang biasa melayani penumpang.
"Rangkaian MRT yang setiap hari ada 16 rangkaian akan berubah menjadi empat rangkaian," kata Anies dalam konferensi persnya yang disiarkan melalui akun Facebook Pemprov DKI, Minggu
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News