Hujan es di sejumlah wilayah di Jakarta, ini kata BMKG

Kamis, 22 November 2018 | 18:17 WIB Sumber: TribunNews.com
Hujan es di sejumlah wilayah di Jakarta, ini kata BMKG

ILUSTRASI. Kendaraan Terobos air yang menggenangi jalan MH. Thamrin


CUACA EKSTREM - JAKARTA. Fenomena hujan deras disertai es turun melanda sejumlah wilayah termasuk di kawasan Thamrin City, Jakarta Pusat, pada Kamis (22/11) sore.

Kepala Humas BMKG, Hary Tirto Djatmiko, mengatakan fenomena hujan es merupakan fenomena cuaca alamiah yang biasa terjadi.

Ia menjelaskan kejadian hujan lebat atau es disertai kilat atau petir dan angin kencang berdurasi singkat lebih banyak terjadi pada masa transisi atau pancaroba musim.

"Hal ini bisa terjadi baik dari musim kemarau ke musim hujan atau sebaliknya," kata Hary dalam keterangan resminya.

Hary menyebutkan adanya beberapa hal yang menjadi indikasi terjadinya hujan lebat atau es disertai kilat atau petir dan angin kencang berdurasi singkat, di antaranya:

- Satu hari sebelumnya udara pada malam hari hingga pagi hari terasa panas dan gerah.

- Udara terasa panas dan gerah diakibatkan adanya radiasi matahari yang cukup kuat ditunjukkan oleh nilai perbedaan suhu udara antara pukul 10.00 dan 07.00 LT (> 4.5°C) disertai dengan kelembaban yang cukup tinggi ditunjukkan oleh nilai kelembaban udara di lapisan 700 mb (> 60 persen).

- Mulai pukul 10.00 pagi terlihat tumbuh awan Cumulus (awan putih berlapis–lapis), diantara awan tersebut ada satu jenis awan yang mempunyai batas tepinya sangat jelas berwarna abu–abu menjulang tinggi seperti bunga kol.

- Tahap berikutnya awan tersebut akan cepat berubah warna menjadi abu – abu / hitam yang dikenal dengan awan Cb (Cumulonimbus).

- Pepohonan di sekitar tempat kita berdiri ada dahan atau ranting yang mulai bergoyang cepat.

- Terasa ada sentuhan udara dingin di sekitar tempat kita berdiri.

- Biasanya hujan yang pertama kali turun adalah hujan deras tiba-tiba, apabila hujannya gerimis maka kejadian angin kencang jauh dari tempat kita.

- Jika 1-3 hari berturut-turut tidak ada hujan pada musim transisi/pancaroba/penghujan, maka ada indikasi potensi hujan lebat yang pertama kali turun diikuti angin kencang baik yang masuk dalam kategori puting beliung maupun yang tidak.

Editor: Yudho Winarto
Tag

Terbaru