Hujan Meteor akan Menghiasi Langit Malam di Indonesia Akhir Juli 2022, Mau Lihat?

Rabu, 20 Juli 2022 | 14:38 WIB   Penulis: Arif Budianto
Hujan Meteor akan Menghiasi Langit Malam di Indonesia Akhir Juli 2022, Mau Lihat?

ILUSTRASI. Hujan Meteor akan Menghiasi Langit Malam di Indonesia Akhir Juli 2022, Mau Lihat?


FENOMENA ASTRONOMI - Hujan meteor akan menghiasi langit malam di wilayah Indonesia, mau lihat? Hujan meteor Alpha-Capricornids dan Delta-Aquariids ini bisa Anda amati mulai 29 Juli 2022 di wilayah Indonesia.

Sebelum menutup bulan Juli 2022, nampaknya Anda tidak boleh melewatkan fenomena langit yang satu ini. Tidak jarang, fenomena langit kerap kali menarik perhatian banyak orang.

Termasuk Anda yang mungkin penasaran melihat apa saja benda yang ada di langit selain bintang dan bulan.

Bicara tentang fenomena langit, salah satu yang diperkirakan terjadi akhir Juli 2022 ini adalah hujan meteor Alpha-Capricornids dan Delta-Aquariids.

Melansir laman resmi BRIN, brin.go.id, dalam rilis resminya, fenomena hujan meteor tersebut terjadi di langit selatan dan dapat diamati dari wilayah Indonesia.

Sekadar tambahan informasi, hujan meteor adalah fenomena astronomi tahunan yang terjadi ketika sejumlah meteor tampak silih berganti meluncur dari titik tertentu di langit.

Tampak seperti bintang jatuh, istilah hujan meteor kerap kali dikaitkan denga fenomena tersebut. Terlepas dari semua itu, bintang jatuh sebenarnya bukan bintang yang benar-benar jatuh.

Baca Juga: NASA Peringkatkan Asteroid Sepanjang 4X Lapangan Sepak Bola Dekati Bumi, Berbahaya?

ILUSTRASI: METEOR-SHOWER

Kembali lagi membahas tentang hujan meteor, Peneliti Utama bidang Astronomi dan Astrofisika Badan Riset dan Invoasi Nasional (BRIN) Thomas Djamalludin menjelaskan fenomena tersebut.

Yang pertama adalah hujan meteor Alpha-Capricornids. Fenomena langit ini dapat Ansa amati pada 30-31 Juli 2022 mulai pukul 20.00 WIB di ufuk timur.

Waktu terbaik untuk melihat hujan meteor Alpha-Capricornids adalah setelah lewat tengah malam di arah langit selatan. Diperkirakan ada sekitar 5 meteor per jam yang tampak melintas di langit. 

Hujan meteor ini berasal dari gugusan debu komet 169P/NEAT yang berpapasan dengan Bumi.

"Debu-debu komet yang berukuran kecil-kecil memasuki atmosfer Bumi lalu terbakar menampakkan seperti bintang jatuh," kata Thomas.

"Walau jumlah meteornya sedikit, kadang-kadang hujan meteor ini menampakkan meteor terang dari sisa-sisa komet yang berukuran lebih besar," ujarnya.

Baca Juga: Fenomena Hujan Meteor Perseid Dimulai, Berlangsung Hingga Pertengahan Agustus 2022

Hujan meteor selanjutnya adalah Delta Aquariids, yang dapat diamati pada 29-30 Juli mulai pukul 23.00 WIB di ufuk timur juga.

Hujan meteor ini akan mencapai puncaknya sekitar pukul 02.00 WIB di langit selatan. 

"Hujan meteor ini menampilkan belasan meteor per jam. Debu-debu komet 96P/Macholz diduga menjadi sumber hujan meteor ini," ungkap Thomas.

Menurut Thomas, hujan meteor yang berlangsung hampir bersamaan ini membuat fenomena tersebut menjadi daya tarik pengamat langit di Indonesia.

Apabila kondisi kemarau dan tanpa gangguan cahaya bulan, membuat pengamatan hujan meteor lebih menarik.

Jika Anda tertarik untuk melihat fenomena hujan meteor ini, pilihlah lokasi pengamatan yang minim gangguan cahaya lampu dan medan pandang ke langit selatan tidak terganggu pohon atau bangunan.

Mengamati meteor tanpa alat justru membuat medan pandang lebih luas, jadi Anda tidak perlu menggunakan teropong atau teleskop jika tak terlalu dibutuhkan.

Sebelum menutup pembahasan fenomena langit yang satu ini, mungkin ada yang bertanya-tanya "apakah hujan meteor ini berbahaya?"

Thomas memastikan, hujan meteor sama sekali tidak berbahaya. Debu-debu sisa komet habis terbakar pada ketinggian di atas 80 km.

Bagaimana, apakah Anda tertarik untuk mengamati fenomena hujan meteor di akhir bulan Juli 2022?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Arif Budianto

Terbaru