Hujan meteor Chi-Orionid berlangsung hingga akhir pekan ini (10-11 Desember 2021)

Jumat, 10 Desember 2021 | 13:28 WIB   Penulis: Arif Budianto
Hujan meteor Chi-Orionid berlangsung hingga akhir pekan ini (10-11 Desember 2021)

ILUSTRASI. Hujan meteor Chi-Orionid berlangsung hingga akhir pekan ini (10-11 Desember 2021)


FENOMENA ASTRONOMI -Jakarta. Fenomena hujan meteor Chi-Orionid berlangsung hingga akhir pekan ini (9-10 Desember 2021). Terlihat di seluruh wilayah Indonesia, dapat disaksikan sejak awal asenja astronomis (50 menit setelah terbenam Matahari) hinga keesokan harinya.

Menjelang akhir pekan, sepertinya fenomena astronomis yang satu ini dapat Anda saksikan bila sedang senggang atau ingin menghabiskan waktu melihat pemandangan langit malam. Ya, fenomena astronomis hujan meteor kembali terjadi mulai tanggal 10 hingga 11 Desember 2021 ini.

Bila pada tanggal 9-10 Desember bakal terjadi puncak hujan meteor Monocerotid, fenomena serupa lainnya juga bakal berlangsung.

Mengutip dari laman resmi Edukasi Sains Antariksa LAPAN, kali ini giliran puncak hujan meteor Chi-Orionid yang bakal terjadi. Ini merupakan hujan meteor minor yang titik radian (asal kemunculannya) berada di dekat bintang Chi-Orionis di konstelasi Orion.

Meteor Chi-Orionid bersumber dari sisa debu asteroid 2004 TG10 yang mengorbit Matahari dengan periode 3,35 tahun.

Baca Juga: Ilmuwan temukan komet raksasa aktif yang pernah ada, berapa ukurannya?

ILUSTRASI: Hujan meteor

Baca Juga: Puncak hujan meteor Monocerotid 9-10 Desember 2021, bagaimana cara melihatnya?

Apakah Anda ingin menghabiskan waktu akhir pekan melihat hujan meteor ini? 

Andi Pangerang dari Pusat Riset Antariksa LAPAN-BRIN mengungkapkan bahwa seluruh wilayah Indonesia dari Sabang sampai Pulau Rote dapat melihat hujan meteor ini. Intensitasnya pun berbeda-beda, mulai dari 2,5 - 2,9 hujan meteor/jam.

Hal ini dipengaruhi oleh radiant-nya berkulminasi pada ketinggian 59 - 76 derajat di arah utara. Dalam kondisi tertentu, intensitas hujan meteor saat di zenit (titik di angkasa yang berada persis di atas pengamat) sebesar 3 meteor/jam.

Puncak hujan meteor Chi-Orionid lebih mudah dilihat bila cuaca cerah dan berada di tempat yang bebas dari penghalang maupun polusi cahaya di medan pandang.

Sementara itu, intensitas hujan meteor ini juga bakal berkurang dikarenakan Bulan yang berada di sekitar zenit saat titik radian sedang terbit.

Ya, disaat bersamaan fase Bulan Perbani awal juga bakal terjadi. Ini merupakan salah satu fase Bulan ketika konfigurasi antara Matahari, Bumi dan Bulan membentuk sudut siku-siku (90 derajat) dan terjadi sebelum fase Bulan Purnama.

Puncak fase Perbani awal ini terjadi mulai pukul 08:35:33 WIB/ 09:35:33 WITA/ 09:35:33 WIT pada tanggal 11 Desember 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Arif Budianto

Terbaru