Puncak hujan meteor Monocerotid 9-10 Desember 2021, bagaimana cara melihatnya?

Kamis, 09 Desember 2021 | 11:33 WIB   Penulis: Arif Budianto
Puncak hujan meteor Monocerotid 9-10 Desember 2021, bagaimana cara melihatnya?

ILUSTRASI. Puncak hujan meteor Monocerotid 9-10 Desember 2021, bagaimana cara melihatnya?


FENOMENA ASTRONOMI -Jakarta. Puncak hujan meteor Monocerotid 9-10 Desember 2021. Bagaimana cara melihatnya? Hujan meteor ini dapat disaksikan di wilayah Indonesia, mulai dari Sabang hingga Pulau Rote.

Peka ke-2 bulan Desember 2021 telah tiba, apakah ada fenomena astronomi yang terjadi dalam pekan ini? Hujan meteor nampaknya menjadi salah satu fenomena astronomi yang kerap kali mampir di bulan Desember 2021 ini.

Di pekan pertama bulan ini saja telah terjadi hujan meteor Phoenicid (6-7 Desember 2021) dan hujan meteor Puppid-Velid (7-8 Desember 2021. Turut meramiakan pemandangan langit di malam hari yang memukau, puncak hujan meteor Monocerotid bakal terjadi mulai hari ini (9/12/2021).

Mengutip dari laman Edukasi Sains Antariksa LAPAN, Monocerotid merupakan hujan meteor minor yang titik radian (asal kemunculan meteor) berada di dekat konstelasi Monoceros yang berbatasn dengan Orion dan Gemini.

Berbicara tentang Monocerotid, meteor ini bersumber dari sisa debu asteroid 2004 TG10 yang mengorbit Matahari dengan periode 3,34 tahun dan jugam enjadi sumber bagi hujan meteor Taurid Utara.

Bagi Anda yang menyukai hal-hal berbau astronomi, kabar baiknya hujan meteor ini dapat dilihat di wilayah Indonesia. Andi Pangerang dari Pusat Riset Antariksa LAPAN-BRIN melaporkan bahwa puncak hujan meteor Monocerotid yang terjadi 9-10 Desember ini akan muncul dari Sabang hingga Pulau Rote.

Baca Juga: Asteroid berpotensi berbahaya sempat mendekat, ini jarak terdekatnya dengan Bumi

ILUSTRASI: Hujan meteor

Bagaimana cara melihat hujan meteor Monocerotid?

Baca Juga: Puncak hujan meteor Puppid-Velid jatuh pada 7-8 Desember 2021, mau lihat?

Bila Anda ingin melihat hujan meteor Monocerotid, ini dapat disaksikan mulai pukul 19:40 waktu setempat hingga keesokan harinya saat akhir fajar bahari (25 menit sebelum terbenam Matahari).

Intensitas hujan meteor ini di wilayah Indonesia cukup bervariasi, yakni 1,9 - 2 meteor/jam dari Sabang hingga Pulau Rote. Intensitas tersebut dipengaruhi oleh titik radian berkulminiasi pada ketinggian 71-88 derajat pada arah utara.

Namun demikian, intensitas hujan meteor Monocerotid saat di zenit (titik di angkasa yang berada persis di atas pengamat) sebesar 2 meteor/jam.

Untuk mendapatkan pengalaman terbaik saat melihat hujan meteor Monocerotid, pastikan Anda menuju ke sebuah tempat yang bebas dari penghalang maupun polusi cahaya. Bila cuaca cerah, hujan meteor ini akan lebih mudah dilihat.

Bagaimana? Apakah Anda sudah siap menyaksikan hujan meteor Monocerotid?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Arif Budianto

Terbaru