JALAN TOL - JAKARTA. PT Hutama Karya (Persero) memastikan progres pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) berkembang secara signifikan.
Direktur Operasi III Hutama Karya Koentjoro mengatakan, secara ekuivalen panjang ruas JTTS tahap I adalah 1.064 kilometer (km) dengan ruas operasional sepanjang 549 km dan ruas konstruksi sepanjang 515 km.
Pada tahun 2022, Hutama Karya menargetkan penambahan ruas JTTS sepanjang ekuivalen 77,26 km. Di antaranya ruas Kisaran – Indrapura sepanjang 11,11 km, Pekanbaru – Bangkinang sepanjang 4,95 km, Bangkinang – Pangkalan sepanjang 4,19 km, Binjai – Langsa (Seksi Binjai – Pangkalan Brandan) sepanjang 24,07 km, Sigli – Banda Aceh (Seksi 1,5 dan 6) sepanjang 0,35 km, Simpang Indralaya – Prabumulih 21,12 km, dan ruas Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat 10 km.
Baca Juga: Hutama Karya Targetkan Pemeliharaan Jalan Tol Terpeka Rampung Sebelum Nataru
Sementara itu, realisasi pembangunan dari target penambahan ruas JTTS hingga September 2022 antara lain ruas Kisaran – Indrapura sepanjang 9,09 km, Pekanbaru – Bangkinang sepanjang 1,62 km, Bangkinang – Pangkalan sepanjang 2,59 km, Binjai – Langsa (Seksi Binjai - Pangkalan Brandan) sepanjang 11,15 km, Sigli – Banda Aceh (Seksi 1,5 dan 6) sepanjang 0,64 km, Simpang Indralaya – Prabumulih sepanjang 15,37 km, dan ruas Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat sepanjang 7,7 km.
Sedangkan per September 2022, JTTS mendapat tambahan ruas tol yang beroperasi, antara lain ruas tol Sigli – Banda Aceh Seksi 2 (6 km) dan Binjai – Stabat Seksi 1 (12 km). Ada pula ruas tol yang akan beroperasi dalam waktu dekat yakni ruas tol Bengkulu – Taba Penanjung (17 km) dan ruas Pekanbaru – Bangkinang (31 km).
“Fokus perusahaan pada tahun 2023 hingga 2024 mendatang untuk menyelesaikan pengerjaan konstruksi JTTS tahap I,” ujar Koentjoro dalam siaran pers di situs Hutama Karya, Selasa (25/10).
Koentjoro menjelaskan, pada tahun 2023 mendatang Hutama Karya akan fokus menyelesaikan seluruh pembangunan JTTS ruas tahap I dengan target pembangunan ruas tol Sigli – Banda Aceh Seksi 1, 5, dan 6 (2 km), Kisaran – Indrapura (23 km), Sicincin – Padang (8 km), Bangkinang – Pangkalan (7 km), Pekanbaru – Bangkinang (5 km), dan Binjai – Langsa Seksi Binjai – Pangkalan Brandan (5 km), dan dapat mengoperasionalkan antara lain ruas Sigli – Banda Aceh Seksi 1, 5 dan 6, ruas tol Indrapura – Kisaran, ruas tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat, ruas tol Bangkinang – Pangkalan, dan ruas tol Indralaya – Muara Enim seksi Indralaya - Prabumulih.
Sekedar informasi, pembangunan JTTS didukung oleh pemerintah berupa pendanaan Penyertaan Modal Negara (PMN) serta untuk beberapa ruas konstruksinya mendapatkan pendanaan dari ekuitas dan penerbitan Global Medium Term Notes (GMTN).
Selain itu, dalam meningkatkan skala perekonomian masyarakat pada ruas-ruas tol yang dikelola, Hutama Karya juga berkomitmen dalam melibatkan dan mengutamakan peran masyarakat setempat dan pengusaha lokal atau UMKM dengan memfasilitasi sewa tenant khusus UMKM dengan sistem sewa terjangkau.
“Saat ini, ada 21 rest area yang telah beroperasi pada ruas Bakauheni - Terbanggi Besar, Terbanggi Besar - Pematang Panggang - Kayu Agung, dan Palembang - Indralaya yang seluruh tenant-nya merupakan 100% masyarakat setempat dan pengusaha lokal. Keterisian atau occupancy dari UMKM pada tahun 2022 rata-rata di angka 50%. Harapannya di tahun depan akan kami optimalkan rata-rata di angka 60%,” jelas Koentjoro.
Baca Juga: Hutama Karya (HK) Akan Divestasi 3 Ruas Jalan Tol, Perkiraan Nilainya Rp 34 Triliun
Hutama Karya juga memperhatikan sekaligus mendorong masyarakat setempat dan pengusaha lokal atau UMKM dengan melakukan monitoring dan evaluasi serta terus memberikan pelatihan berkala yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kapasitas keterampilan masyarakat setempat dan pengusaha lokal.
Selain itu, pada 19 September 2022 lalu, TJSL Hutama Karya menggelar pelatihan capacity building bagi Usaha Mikro Kecil (UMK) yang ada di rest area 215B ruas Tol Terbanggi Besar–Pematang Panggang–Kayu Agung. Kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk memberi pemahaman bagi UMK mengenai pengelolaan dan digitalisasi keuangan usaha, pentingnya sertifikasi halal dan higienitas produk. Sebanyak 55 UMK turut hadir mengikuti dan merespon baik pelaksanaan kegiatan pelatihan ini.
Harapannya, dukungan dari Hutama Karya terhadap masyarakat setempat dan pengusaha lokal dapat mendorong perkembangan perekonomian di kawasan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News