Impor Jambi naik 200%, ini penyebabnya

Selasa, 07 Februari 2017 | 11:17 WIB Sumber: Antara
Impor Jambi naik 200%, ini penyebabnya


JAMBI. Badan Pusat Statistik (BPS) Jambi mencatat nilai impor provinsi itu pada Desember 2016 mengalami kenaikan lebih dari 200% dibandingkan bulan sebelumnya dari US$ 5,16 juta menjadi US$ 15,68 juta.

"Naiknya nilai impor daerah kita pada Desember tahun lalu karena dipicu kenaikan kelompok komoditas makanan, mesin dan alat angkutan serta hasil industri lainnya," kata Kepala BPS Jambi, Dadang Hardiwan, di Jambi, Selasa (7/2).

Sedangkan untuk kelompok bahan kimia mengalami penurunan sebesar 80,66% dan impor di Provinsi Jambi melewati tiga pelabuhan utama yang ada di Jambi yakni Pelabuhan Talang Duku, Muara Sabak dan Kuala Tungkal.

Bila dilihat dari perannya pada kumulatif Januari hingga Desember 2016, impor mesin dan alat angkutan mencapai 65,78%, hasil industri 22,08% dan bahan kimia 11,19%.

"Sedangkan untuk kelompok komoditas makanan dan sejenisnya sebesar 0,66% serta kelompok komoditas karet dan sejenisnya hanya berperan 0,29%," kata Dadang.

Kemudian dilihat dari perkembangan nilai impor Provinsi Jambi pada Desember 2016 dari negara-negara pengimpor utama. Transaksi impor yang mengalami persentase kenaikan signifikan adalah dari Malaysia sedangkan impor terbesar adalah impor kapal untuk transportasi orang dan barang dari negara Malta senilai US$ 12,75 juta.

Nilai impor terbesar sejak Januari hingga Desember 2016 berasal dari Singapura mencapai US$ 40,74 juta dan bila dilihat perannya terhadap total impor Provinsi Jambi, maka Singapura mempunyai peran terbesar yaitu sebesar 31,26%, India 15,61% dan Tiongkok 14,31%.

BPS Jambi juga mencatat, nilai impor Provinsi Jambi menurut golongan penggunaan barang dari kelompok barang-barang modal sebesar US$ 13,02 juta, diikuti impor bahan baku dan penolong US$ 2,66 juta.

Struktur nilai impor Provinsi Jambi pada Januari-Desember 2016 berubah bila dibandingkan dengan periode yang sama pada 2015. Pada periode Januari-Desember 2015, nilai impornya didominasi oleh bahan baku dan penolong sebesar 56,37%.

Untuk barang-barang modal sebesar 41,10% dan barang-barang konsumsi sebesar 2,53%, sedangkan pada periode Januari-Desember 2016 di dominasi oleh barang-barang modal 62,27%, bahan baku dan penolong 36,29% dan barang-barang konsumsi 1,44%.

"Berubahnya struktur impor Provinsi Jambi antara lain disebabkan oleh impor beberapa barang modal dalam bentuk kapal dari India dan Singapura," kata Kepala BPS Jambi, Dadang Hardiwan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia
Terbaru