Indeks Kenyamanan Hidup di Jakarta berada di level rata-rata

Jumat, 02 Februari 2018 | 11:57 WIB   Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk
Indeks Kenyamanan Hidup di Jakarta berada di level rata-rata

ILUSTRASI. Penambahan gedung baru perkantoran Jakarta


DKI JAKARTA - JAKARTA. Ikatan Ahli Perencanaan (IAP), telah merilis hasil survei Most Liveable City Index (MLCI) pada tahun 2017. Hasil survei menunjukkan, Provinsi DKI Jakarta masuk dalam average tier city atau termasuk dalam kelompok kota dengan indeks livability rata- \rata.

DKI Jakarta mendapatkan skor 62,6 pada tahun 2017. Angka tersebut mengalami peningkatan performa bila dibandingkan survey MLCI yang dilakukan pada tahun 2009, 2011, dan 2014 yang menempatkan Jakarta dalam kelompok bottom tier city.

Adapun Survei MLCI tahun 2017 dilaksanakan serentak di 19 Provinsi dan 26 Kota tersebut mencakup beberapa aspek, seperti perumahan, keamanan kota, fasilitas kelompok rentan, perekonomian, fasilitas ekonomi, sektor informal, politik kota, fasilitas taman kota, dan lain sebagainya.

Menanggapi survey MLCI 2017, Ketua IAP DKI Jakarta, Dhani Muttaqin mengatakan, hasil survei tersebut perlu dijadikan refleksi bagi kota Jakarta dan menjadikan temuan itu sebagai patokan dalam pembangunan Jakarta.

"Salah satu bentuk konkretnya adalah menjadikan hasil survey MLCI sebagai salah satu patokan dalam penyusunan RPJMD DKI Jakarta 2017-2022 dan proses Peninjauan Kembali RT/RW DKI Jakarta yang sedang dilakukan," kata Dhani dalam keterangan resminya, Jumat (2/1).

Dhani menambahkan bahwa livability merupakan aspek yang sangat penting dalam kehidupan warga yang akan memicu produktivitas dan efisiensi kota. MLCI sejalan dengan visi gubernur DKI Jakarta yang ingin menjadikan Jakarta sebagai kota yang maju dan bahagia warganya.

Hasil Survei MLCI ini juga menjadi pegangan bagi IAP DKI Jakarta untuk mengawal proses pembangunan Jakarta. Sebagai asosiasi profesi di bidang perencanaan kota, IAP akan selalu memberikan masukan dalam pembangunan kota Jakarta.

"MLCI ini merupakan salah satu kiprah IAP dalam memberikan benchmark bagi pembangunan kota yang layak huni dan nyaman untuk seluruh warga." kata Dhani.

Dhani juga mengutarakan, IAP DKI Jakarta memiliki beberapa program untuk menjadikan Jakarta sebagai kota layak huni. Di antaranya adalah bagaimana menjadikan Jakarta sebagai Walkable City atau kota ramah pejalan kaki dengan meningkatkan kualitas pedestrian maupun program One Kecamantan One Planner (OK-OP) yang ditujukan guna meningkatkan partisipasi warga dalam pembangunan kota.

Kedua program ini dilakukan IAP DKI Jakarta sebagai upaya untuk meningkatkan tingkat kenyamanan hidup di Jakarta. Apalagi, aspek fasilitas pedestrian dan rendahnya partisipasi publik adalah dua aspek yang dianggap buruk oleh masyarakat dalam survei MLCI 2017 di Jakarta.

Di saat yang sama, Sekretaris Jendral IAP DKI Jakarta Raja Malem Tarigan mengungkapkan, Jakarta ke depan harus memiliki berbagai program nyata untuk memperbaiki aspek-aspek yang dianggap terburuk atau terendah dalam survei MLCI 2017.

Menurutnya, Jakarta sebagai kota paling besar di Indonesia harus dapat bersaing dengan kota-kota besar lainnya di dunia. “Jakarta perlu untuk mencontoh dan menjadikan Melbourne sebagai benchmark yang merupakan kota paling livable di dunia”, jelas Raja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Terbaru