Inflasi Mei di Jayapura adem ayem

Senin, 01 Juni 2015 | 17:32 WIB Sumber: Antara
Inflasi Mei di Jayapura adem ayem


JAYAPURA.  Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua mengumumkan, Kota Jayapura mengalami inflasi sebesar 0,07% di bulan Mei 2015. Bandingkan dengan inflasi nasional 0,5% untuk periode yang sama.

"Di Kota Jayapura pada Mei 2015 terjadi inflasi sebesar 0,07% atau terjadi kenaikan angka Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 210,38 pada April 2015 menjadi 120,46 pada Mei 2015," ujar Kepala Bidang Statistik BPS Provinsi Papua Adriana, di Jayapura, Senin (1/6).

Kenaikan harga barang dan jasa di Kota Jayapura ditunjukan oleh kenaikan angka indeks pada kelompok pengeluaran, yaitu, kelompok bahan makanan -0,52%, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,25%, perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,49%.

Sedangkan kelompok sandang 0,38%, kelompok kesehatan 0,04%, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0% (tetap), dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan 0,08%.

"Kenaikan harga yang cukup mendorong terjadinya inflasi di Kota Jayapura pada Mei 2015 antara lain pada komditi, cabe rawit, kontrak rumah, bawang merah, cabe merah, pisang, tarif listrik, jeruk, angkutan udara, apel, ikan cakalang, bawnag putih dan lain-lain," ucap Adriana.

"Sedangkan beberapa komoditi yang mengalami penurunan harga antara lain, ikan ekor kuning, ikan kembung, tomat sayur, kangkung, beras, ikan deho, buncis, kentang, ikan bandeng, seng, ikan murnar dan lain-lain," sambungnya.

Sementara kelompok komoditi yang memberikan sumbangan inflasi di Kota Jayapura, sebut Adriana, adalah kelompok bahan makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,03%, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,13 persen.

Kelompok sandang 0,02%, kelompok kesehatan tetap, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahrga 0% dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan 0,02%.

Dari 82 kota IHK di Indonesia, ungkap Adriana, tercatat 81 kota mengalami inflasi pada Mei 2015, termasuk juga Kota Jayapura.

Pangkal Pinang adalah satu-satunya daerah yang mengalami deflasi pada periode tersebut, yaitu 0,61%. (Dhias Suwandi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia

Terbaru