PADANG. Bank Indonesia memaparkan sepuluh komoditas usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang potensial dikembangkan di Sumatera Barat berdasarkan hasil kajian dan penelitian sebagai bahan masukan bagi pemangku kepentingan terkait.
Kepala BI perwakilan Sumbar Puji Atmoko di Padang, Rabu (7/12) mengatakan, sepuluh komoditas unggulan Sumbar antara lain padi sawah, budidaya ikan kolam, sapi potong, bordir dan sulaman mukena.
Selain itu, wisata budaya, tenun songket, penangkapan ikan laut, wisata alam dan keripik sanjai.
Nah, sepuluh UMKM yang potensial dikembangkan di Sumbar yaitu jagung, hasil pertanian, cabai, wisata sejarah, budidaya ikan kolam air deras, pisang, minyak atsiri, toko kelontong, jeruk dan budidaya ikan di sawah.
Menurut Puji, data komoditas unggulan tersebut diperoleh melalui fokus grup diskusi yang melibatkan pemangku kepentingan terkait untuk menghasilkan produk, jenis usaha unggulan dan potensial UMKM lintas sektor pada 2016.
"Hasil kajian ini dapat menjadi pertimbangan sebagai acuan bagi pemerintah daerah dalam mengambil kebijakan," kata dia.
Pada sisi lain, BI menilai, perlu penguatan yang berkesinambungan pada pengembangan agropolitan dan terminal agribisnis serta peningkatan fasilitasi pasar UMKM.
"Peningkatan akses pembiayaan kepada UMKM juga perlu ditingkatkan agar layak mendapatkan pendanaan dari bank," kata Puji.
Dia juga mengharapkan perbankan dan lembaga pembiayaan meningkatkan pelayanan serta memahami karakteristik pelaku UMKM.
Bantuan bunga kredit
Sementara Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan sebanyak 84% usaha di Sumbar adalah skala mikro dan hanya 16% yang kecil dan menengah.
Persoalan usaha mikro dan kecil ini adalah modal, arena itu, kami akan bantu melalui Bank Nagari berupa kredit bunga ringan," kata dia.
Ia berharap, program tersebut akan mendukung pertumbuhan UMKM di Sumbar, sehingga pelaku usaha yang awalnya mikro bisa naik kelas menjadi usaha kecil dan usaha kecil naik jadi usaha menengah.
Irwan menambahkan dari 84% pelaku usaha mikro di Sumbar pada umumnya kesulitan akses modal, padahal ketekunan dan kemampuan sudah jelas terbukti mampu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News