JAKARTA. Sudah hampir sebulan Sumarsono menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta. Selama menjabat, Sumarsono sudah beberapa kali berkunjung ke sejumlah tempat hanya untuk meninjau perkembangan pembangunan dan situasi.
Selasa (22/11) kemarin misalnya, Soni (sapaan Sumarsono) yang juga merupakan Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri itu mendatangi perkampungan budaya betawi di Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Tidak ada acara khusus yang sedang digelar di sana. Soni hanya ingin melihat langsung sekaligus bertemu dengan tokoh-tokoh Bamus Betawi di sana.
Di sana, Soni menjanjikan penyelesaian sejumlah infrastruktur yang belum selesai. Soni juga menyampaikan kabar gembira untuk Bamus Betawi yaitu tentang pemberian dana hibah. Soni akan menganggarkan dana hibah sebesar Rp 5 miliar untuk Bamus Betawi.
Janji Soni itu tidak sesuai dengan keinginan Gubernur non-aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang tidak ingin dana hibah diberikan kepada Bamus Betawi. Ahok menilai Bamus Betawi bermain politik dan hal itu secara eksplisit dikemukakan para tokoh Betawai saat Lebaran Betawi beberapa waktu lalu.
"Ganti pemimpin kan ganti style. Saya rasa siapapun pemimpin Jakarta, tidak bisa lepas dari budaya Betawi," kata Soni.
Beberapa hari sebelumnya, Soni juga pernah meninjau langsung perkembangan proyek mass rapid transit (MRT) di Bundaran Hotel Indonesia. Ia, ditemani Dirut PT MRT William Sabandar, turun untuk melihat peron-peron kereta cepat dan terowongan. Soni mengaku puas dengan perkembangan pembangunan MRT.
"Kemarin kan saat di rapat sudah 72 persen pembangunan, ternyata ketika dicek di lapangan sudah 82 persen. Artinya progresnya cukup menjanjikan," kata Soni.
Dalam kunjungan itu, Soni sekaligus menampung permintaan PT MRT tentang dana tambahan. PT MRT membutuhkan tambahan pinjaman sebesar Rp 2,56 triliun. Anggaran tersebut akan digunakan untuk pembiayaan konstruksi fase 1.
Sebelum itu, Soni juga pernah menyusuri jalan di Bekasi saat mengunjungi TPST (Tempat Pengolahan Sampah Tepadu) Bantargebang. Di sana, Soni dan Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, melihat langsung gunungan sampah.
Pemerintah Kota Bekasi akan menerima dana hibah dari Pemprov DKI. Mereka akan menggunakan dana hibah itu antara lain untuk membuat jalan, membangun fasilitas kesehatan bagi warga di sekitar TPST Bantargebang.
Setelah melihat langsung TPST Bantargebang, Soni menilai pengolahannya masih sangat tradisional.
"Kesan saya ini masih sangat tradisional. Gunung sampah sampai seperti itu harusnya ditutup tanah agar tidak bau," kata Soni.
Soni juga pernah meninjau langsung pembangunan rusun yang mangkrak di Jakarta.
Kunjungan itu dia lakukan di akhir pekan. Semua lokasi yang dikunjungi Soni tidak sedang membuat acara khusus yang harus didatangi Plt Gubernur DKI. Soni datang ketika mendengar ada permasalahan di lokasi-lokasi tersebut.
Soni sebelumnya mengaku bahwa dia lebih suka turun langsung ke lapangan untuk melihat persoalan yang ada. Dengan begitu, dia lebih bisa membuat keputusan tepat dibandingkan hanya mendengar laporan saja.
"Karena ternyata banyak masalah seperti banjir, genangan, puting beliung, lalu kebersihan got yang hanya bisa dilihat di lapangan," kata Soni. (Jessi Carina)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News