Ini kronologi aksi kader dan simpatisan PDIP di kantor Radar Bogor

Kamis, 31 Mei 2018 | 14:51 WIB   Reporter: Patricius Dewo
Ini kronologi aksi kader dan simpatisan PDIP di kantor Radar Bogor

ILUSTRASI. Nomor urut PDI Perjuangan


TERORISME - JAKARTA. Aksi kekerasan dan intimidasi kepada wartawan kembali terjadi. Kali ini terjadi pada media Radar Bogor yang pada Kamis (31/5) 2018 yang disambangi oleh ratusan kader dan simpatisan dari PDIP yang tidak terima soal pemberitaan yang dilakukan media Radar Bogor perihal artikel Ongkang-Ongkang Kaki dapat 112 Juta.

Ratusan massa kader dan simpatisan PDIP memaksa masuk dengan mengendarai sepeda motor sambil membawa pengeras suara tanpa melalui pemberitahuan terlebih dahulu.

Saat kejadian ini terjadi bersamaan juga sedang berlangsung rapat redaksi yang saat itu turut hadir Pemimpin Redaksi Tegar Badja dan GM Produksi Aswan Ahmad. Pada saat aksi ini tersebut sontak Tegar Badja dan Aswan Ahmad langsung turun ke lokasi dimana aksi tersebut berlangsung. Namun makian dan aksi saling dorong pun tidak dapat dihindari oleh kedua belah pihak.

Pada saat massa mulai masuk mereka langsung marah dan memaki-maki serta membentak karyawan, bahkan mengejar staf yang saat itu sedang bertugas. Massa juga masuk sambil merusak properti kantor media Radar Bogor.

Pada akhirnya aksi tersebut pun pecah,dan salah satu staf yang sedang bertugas pun terkena pukulan dari salah satu kader PDIP yang memaksa masuk. Tegar Badja pun selaku Pemimpin Redaksi Radar Bogor terkena imbasnya. "Saya juga didorong-dorong, mereka merusak properti kami, meja rapat hancur, kursi kami dibanting-banting," ujar Tegar

Setelah aksi tersebut mereda pihak dari Radar Bogor pun kemudian mengajak perwakilan dari massa PDIP untuk mediasi dengan cara bermusyawarah di ruang rapat redaksi. Delapan orang perwakilan dari massa PDIP pun akhirnya berdiskusi dengan pihak Radar Bogor.

Tidak sampai disitu pada saat rapat berlangsung pihak PDIP kembali menggebrak meja dan memaki-maki. Meski demikian mediasi yang dilakukan tetap berlangsung antar kedua belah pihak.

Dalam mediasi yang dilakukan turut juga ditemani oleh Polresta Bogor. Dalam mediasi tersebut pihak PDIP mengutarakan keberatan soal pemberitaan Radar Bogor yang terbit pada Rabu (30/5). Mereka mempermasalahkan halaman pertama dari koran terbitan Radar Bogor tersebut yang berjudul Ongkang-ongkang Kaki Dapat 112 Juta dan juga headline dari koran itu yang juga menulis soal Gaji Para Petinggi Negeri yang mana salah satunya membahas gaji Ketua PDIP yang senilai Rp 112,55 juta dari jabatannya sebagai Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Dalam tulisan tersebut juga dipampang foto tujuh pejabat lainnya seperti Presiden Joko Widodo.

Kader PDIP merasa keberatan dengan kata gaji dalam tulisan tersebut, mereka menilai nominal sebesar Rp 112 juta tersebut adalah penghasilan. Selain itu mereka juga meminta Radar Bogor untuk memberitakan bahwa Megawati belum dan tidak mau mengambil penghasilan tersebut.

Pada akhir mediasi tersebut akhirnya pihak Radar Bogor berjanji akan menaikkan berita soal Megawati yang belum mengambil penghasilan Rp 112 juta tersebut pada Kamis (31/5). "Kami pasti menaikkan berita itu," ujar Tegar.

Menurut Tegar klarifikasi yang dilakukan oleh PDIP tersebut untuk memperbaiki kembali ketegangan hubungan dengan PDIP.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati

Terbaru