JAKARTA. Kepala Humas PT Transjakarta Prasetia Budi menjelaskan skenario yang diberlakukan untuk operasional bus transjakarta hari ini (22/3). Skenario ini dibuat untuk menyesuaikan kondisi jalan dan lalu lintas dengan agenda unjuk rasa Paguyuban Pengemudi Angkutan Darat (PPAD) di sejumlah titik Ibu Kota, sejak pagi ini.
"Skenarionya diterapkan di Koridor 1, Koridor 2, rute Ragunan-Monas, dan rute PIK-Monas-Balai Kota," kata Prasetia melalui pesan singkat kepada pewarta.
Adapun skenario yang diterapkan di Koridor 1 Blok M-Kota adalah memperhatikan kondisi di Jalan Medan Merdeka Barat, tepatnya di depan kantor Kementerian Perhubungan.
Jika massa menutup jalur tersebut, maka rute Koridor 1 dari arah Blok M dialihkan melalui Jalan Budi Kemuliaan, dari Halte Bank Indonesia belok kiri ke Jalan Budi Kemuliaan, kemudian belok kanan ke Jalan Abdul Muis, dan masuk ke Halte Harmoni hingga Kota.
Untuk sebaliknya, rute dari Kota ke arah Blok M, dialihkan melalui Pecenongan-Juanda-Pasar Baru-Lapangan Banteng-Pejambon-berputar di Tugu Tani-Balai Kota-dan kembali masuk di jalur Koridor 1. "Tapi, kalau peserta unjuk rasa di depan gedung Balai Kota sampai nutup jalan, maka rute dari Kota ke Blok M dilakukan perpendekan, sampai Halte Harmoni. Halte Monas tidak ada layanan," tutur Prasetia.
Berlanjut ke Koridor 2 Harmoni-Pulo Gadung. Bus yang biasanya melintasi Halte Monas dialihkan ke Pecenongan-Juanda-Pasar Baru-Lapangan Banteng-Pejambon-Tugu Tani-Kwitang-berlanjut ke arah Pulo Gadung.
Untuk arah sebaliknya, dari Pulo Gadung ke Harmoni, tetap diberlakukan normal tanpa pengalihan. Rute Ragunan-Monas dilakukan perpendekan hanya sampai Dukuh Atas. Penumpang tujuan Monas dapat transit di Dukuh Atas Koridor 1 dan turun di Halte Bank Indonesia.
Terakhir, untuk rute PIK-Balai Kota, dilakukan perpendekan hanya sampai Harmoni. Prasetia menuturkan, pihaknya akan terus memantau kondisi di lapangan.
Jika didapati ada armada yang kurang, sudah tersedia sejumlah bus bantuan yang dapat digunakan sebagai bus cadangan. (Andri Donnal Putera)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News